Komplek Makam Ki Ageng Pengging Dihibahkan kepada Pemkot Surabaya

Komplek Makam Ki Ageng Pengging Dihibahkan kepada Pemkot Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 29 Jul 2022 23:50 WIB
makam ki ageng pengging
Makam Ki Ageng Pengging diserahkan ke Pemkot Surabaya (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Tanah dan bangunan komplek makam Ki Ageng Pengging yang ada di Jalan Ngagel 87 dihibahkan ke Pemkot Surabaya. Penyerahan hibah dilakukan dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama perwakilan keluarga Ki Ageng Pengging, Raden Erwin P. Sosrokusumo.

Wali Kota Eri pun mengucapkan terima kasih kepada Raden Erwin yang telah menghibahkan komplek pemakaman kepada Pemkot. Setelah diserahkan, pemkot akan melakukan perbaikan di komplek pemakaman

"Apalagi beliau (Ki Ageng Pengging) ini adalah salah satu pendiri Kota Surabaya, tanpa kehadiran beliau, tanpa perjuangan beliau, tidak mungkin Surabaya ini bisa terbentuk. Jadi, sudah seharusnya ini mendapatkan perhatian dari Pemkot Surabaya," kata Eri di Makam Ki Ageng Pengging, Jumat (29/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya makam Ki Ageng Pengging saja, beberapa makam para ulama dan para leluhur yang ada di Surabaya juga menjadi perhatian pemkot. Sehingga beberapa pemakaman itu banyak yang diperbaiki, termasuk pemakaman Mbah Benowo dan lainnya.

"Itu saya lakukan karena Surabaya ini menjadi hebat, Surabaya ini menjadi makmur karena berkat doanya para alim dan ulama, serta para wali yang ada di Surabaya. Yang mana beliau-beliau itu adalah orang-orang yang memang mempunyai hati yang bersih dan terus mendoakan warga Kota Surabaya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Eri meminta jajarannya untuk terus memperbaiki dan merawat komplek pemakaman itu. Salah satunya dengan cara melengkapi pemakaman itu dengan silsilah yang langsung nyambung hingga ke Nabi Muhammad SAW. Bahkan, ia meminta pagar yang ada di sisi barat itu dipikirkan supaya tetap mencerminkan bahwa itu masih ada trah keturunan Majapahit.

"Karena bagaimana pun juga, ini tidak bisa lepas dari sejarah, kita harus ingat itu dan tidak boleh melupakan itu, sehingga perjuangan beliau-beliau ini menambah tekad kita untuk terus memberikan yang terbaik untuk warga Kota Surabaya. Selain itu, ini juga sebagai pusat pembelajaran bagi kita semua, terutama anak-anak Surabaya supaya tahu perjuangan para leluhurnya, perjuangan para wali untuk menyejahterakan umatnya, sehingga diharapkan kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari perjuangan tersebut," jelasnya.

Sementara perwakilan keluarga Ki Ageng Pengging, Raden Erwin P. Sosrokusumo mengatakan, jika sudah lama merawat komplek pemakaman , bahkan sejak ayahnya sampai diturunkan ke dia. Namun, ia tidak mempunyai anak laki-laki untuk menjadi penerus merawat komplek pemakaman. Sebab, ayahnya dulu menyerahkan itu kepada anak laki-lakinya. Baginya, jika anak perempuan tidak mungkin, karena pasti ikut suaminya.

"Sedangkan saya sekarang sudah umur 67 tahun, sebentar lagi mungkin sudah tidak ada. Makanya, sebelum saya tidak ada, saya akan tata semua ini menjadi sesuatu yang baik untuk masyarakat dan baik untuk negara," kata Erwin.

Oleh karena itu, ia mengaku sudah ikhlas tanah dan bangunan yang ada di komplek pemakaman Ki Ageng Pengging ini diserahkan kepada Pemkot Surabaya, supaya ke depannya perawatan pemakaman itu bisa lebih baik. Apalagi, bangunan ini sudah menjadi cagar budaya, sehingga ini sudah tepat.

"Jadi, saya sudah ikhlas untuk diserahkan kepada pemkot. Eyang (Ki Ageng Pengging) tadi juga hadir, beliau juga sudah ikhlas dan senang karena diselamatkan dan itu yang terbaik. Jadi, Alhamdulillah ini sudah langkah yang tepat menurut saya," pungkasnya.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads