Vaksin booster kedua untuk para tenaga kesehatan (nakes) di Surabaya dipastikan bisa dilakukan. Tetapi, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, hal ini bisa dilakukan usai mendapat kepastian jenis vaksin booster yang digunakan.
"Kita kalau ada boosternya ya disikat. Setelah ada arahan itu ya kita hitung. Booster selama ini hanya untuk warga, ternyata nakes bisa booster kedua, ya kita booster. Selagi ada vaksinnya kita dahulukan nakesnya," kata Eri kepada wartawan, Jumat (29/7/2022).
Eri juga akan memastikan terlebih dahulu, apakah vaksin booster khusus untuk nakes akan sama atau campur dengan vaksin yang digunakan warga saat ini. Tak hanya itu, Eri juga akan memastikan penggunaan vaksin booster kedua sama dengan booster pertama untuk nakes yang khusus memakai jenis Moderna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Booster itu apakah khusus nakes atau campur. Ketika vaksin itu datang, apakah boleh untuk nakes. Apakah untuk nakes seperti yang dulu Moderna. Ini yang harus saya sampaikan ke Dinas Kesehatan belum laporan ke saya. Tapi kalau vaksin sudah datang semua dan untuk umum, nakes boleh, masyarakat boleh, yang mau siapa ya divaksin," jelas Eri.
Untuk vaksin booster di masyarakat Surabaya, sudah mencapai hampir 50 persen dan masih terus berjalan. Meskipun, warga yang terpapar COVID-19 hanya mengalami gejala ringan, pemkot tetap mengebut vaksinasi.
"Walaupun orang sekarang nggak takut, sakit seperti flu biasa, ayo jalankan vaksin booster biar tidak ada kenaikan. Pemerintah bekerja keras memberikan sosialisasi tetap booster," ujarnya.
Sama halnya dengan swab hunter, hingga kini masih terus dilakukan secara rutin di lokasi acak. Dinkes dan Satpol PP Surabaya sendiri memiliki jadwal swab hunter yang tidak disampaikan ke publik, sasarannya adalah tempat umum.
"Terus kita lakukan. Swab hunter itu untuk mereka tetap menjaga kesehatan. Pas swab hunter sudah vaksin booster atau belum, kalau belum sekalian disuntik (vaksin). Kalau ternyata pas diswab ada yang positif ya dibawa," pungkasnya.
(hil/iwd)