Warga Desa Genteng Wetan, Banyuwangi mendemo sebuah toko yang dianggap menjual miras secara terang-terangan. Warga menuntut pemiliknya untuk menutup penjualan barang memabukkan.
Aksi warga Desa ini dilakukan usai Salat Jumat. Mereka menggelar longmarch dari depan masjid Baiturrahman Genteng menuju toko Banyu Rejeki yang jaraknya berdekatan. Tak hanya berorasi, mereka juga membawa poster tuntutan masyarakat dalam aksi itu.
"Kami warga Genteng tidak ingin anak kami jadi korban miras. Kami minta agar toko ini ditutup," ujar KH Muhdor Atim, salah satu orator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Muhdor mengaku aksi ini muncul karena keresahan masyarakat. Sebab toko miras ini juga berdekatan dengan masjid. Pihaknya pun juga mendesak pemerintah daerah untuk mencabut izin penjualan miras di toko tersebut.
"Pemerintah harus hadir di tengah masyarakat. Harus tahu keresahan masyarakat terkait dengan toko miras ini," tambahnya.
Muhdor mengaku aksi ini murni dari masyarakat yang resah. Muhdor membantah jika aksi ini bermuatan politis.
Usai melakukan orasi, beberapa masyarakat langsung menempelkan poster penolakan di toko yang tertutup itu. Massa mengaku menyegel toko tersebut sebagai bentuk kekesalan karena selama ini toko tersebut menjual miras secara terang-terangan.
Kapolsek Genteng Kompol Sudarmaji mengatakan aksi ini berlangsung tertib. Massa juga tidak melakukan aksi anarkis di sepanjang jalan.
"Alhamdulillah berlangsung aman dan lancar. Mengenai tuntutan warga kita hanya menampung kemungkinan Segara akan dibahas di forum Kecamatan," pungkasnya.
(iwd/iwd)