Kades Rejowinangun Diserang Warganet-Ungkap Alasan Minta KTP Pesulap Merah

Kades Rejowinangun Diserang Warganet-Ungkap Alasan Minta KTP Pesulap Merah

Fima Purwanti - detikJatim
Jumat, 29 Jul 2022 12:38 WIB
Tangkapan layar video kronologi yang diunggah di akun Marcel Radhival saat pertemuan Pesulap Merah dengan Gus Samsudin
Kades Rejowinangun (kanan) saat memediasi Pesulap Merah dan Gus Samsudin. Foto: tangkapan layar/YouTube Marchel Radival
Blitar -

Aksi Kepala Desa Rejowinangun, Kedemangan, Blitar yang meminta KTP Pesulap Merah saat datang ke padepokan Gus Samsudin menuai respons warganet. Banyak warganet yang menyayangkan aksinya. Tak sedikit yang sampai menghujat sang kades.

Warganet lantas menumpahkan kekesalan mereka di akun Instagram milik Desa Rejowinangun. Di akun tersebut, banyak warganet yang protes dan mengomentari unggahan. Warganet menyayangkan sang kades atas aksinya meminta KTP Pesulap Merah.

Kendati demikian, Kades Rejowinangun Bhagas Wigasto menegaskan, apa yang dilakukannya telah sesuai dengan aturan. Saat itu, ia hanya berupaya menjaga keamanan desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai upaya untuk menjaga keamanan desa, saya mengambil peran itu. Di situ (kedatangan pesulap merah di padepokan Gus Samsudin) muncul potensi masalah," ujar Bhagas saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (29/7/2022).

Bhagas berpikir jika keberadaan kedua belah pihak bisa menimbulkan potensi masalah keamanan. Terlebih, sempat terjadi gesekan antarkeduanya yang terjadi di jalan desa. Sehingga, menimbulkan kerumunan massa dan perlu upaya meredam potensi keamanan itu.

ADVERTISEMENT

"Saya di situ untuk menenangkan kedua belah pihak. Saya minta KTP itu kalau terjadi chaos, bisa untuk pertanggungjawaban. Itu juga sudah tupoksi dari perangkat desa," terangnya.

Tak hanya itu, Bhagas menyebut, adanya pengikut dari kedua belah pihak juga dikhawatirkan dapat menjadi masalah keamanan. Potensi masalah keamanan itu kemudian coba diredam perangkat desa hingga anggota bhabinkamtibmas.

Cekcok Gus Samsudin dan Pesulap Merah, di halaman selanjutnya!

Sementara terkait hasil mediasi, Bhagas melanjutkan, tidak ada keputusan yang disepakati. Sebab, baik pihak Gus Samsudin dan Pesulap Merah menyebut aksi ini hanya sebagai bahan membuat konten. Keduanya juga ditantang untuk pembuktian kesaktian, tapi tidak bersedia.

"Saya sampaikan kalau ada masalah pribadi atau sebagainya mohon diselesaikan dengan baik, tidak membawa nama desa atau sebagainya," tandasnya.

Kedatangan Pesulap Merah ke Blitar untuk melakukan pembuktian kepada Gus Samsudin viral di media sosial. Itu karena sempat terjadi kericuhan saat perangkat desa meminta identitas dari Pesulap Merah. Padahal, tujuan meminta identitas adalah untuk mencegah terjadinya potensi masalah keamanan.

Seperti diketahui, Pesulap Merah terlibat perseteruan dengan Gus Samsudin Blitar. Pesulap Merah yang mendatangi padepokan Gus Samsudin justru diusir lantaran dianggap tak menuruti aturan pendatang dengan menunjukkan KTP. Dia juga sempat mendatangi Polres Blitar untuk meminta perlindungan.

Selanjutnya, pihak Gus Samsudin mengaku sama sekali tak berniat mengusir Pesulap Merah. Gus Samsudin hanya menyayangkan sikap Pesulap Merah dan timnya yang tak mau memberikan KTP dan merekam di area padepokan.

Gus Samsudin lantas mengirimkan undangan ke Pesulap Merah untuk datang lagi ke Blitar. Gus Samsudin siap membuktikan ilmunya di depan Pesulap Merah.

Namun, Pesulap Merah tak mau datang ke Blitar. Pesulap Merah justru menantang balik Gus Samsudin datang ke Jakarta untuk membuktikan kesaktiannya.



Hide Ads