ABK Kapal Ikan Tewas di Kamar Mesin Diduga Keracunan Gas

ABK Kapal Ikan Tewas di Kamar Mesin Diduga Keracunan Gas

Ardian Fanani - detikJatim
Kamis, 28 Jul 2022 16:53 WIB
ABK Kapal Ikan Tewas di Kamar Mesin
ABK tewas di kapal (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Seorang Anak Buah Kapal (ABK) penangkap ikan meregang nyawa di dalam kapal. Diduga, ABK bernama Nur Cholik, (39), warga Desa/Kecamatan Pelutan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menghirup gas beracun.

Korban diduga keracunan gas freon yang bocor saat melakukan perbaikan di ruang mesin kapal. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB di kapal ikan Kasih Setia17, Kamis (28/7/2022).

Kapal tersebut sedang lego jangkar di perairan sebelah utara Pelabuhan Tanjungwangi. Rencananya kapal ini hendak mengecek kapal, sebelum melanjutkan perjalanan setelah melakukan bongkar muatan di Pelabuhan Tanjungwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengurus kapal, M. Fatihin mengatakan, korban melakukan perbaikan di kamar mesin. Saat itu, kapal butuh aliran listrik untuk menghidupkan mesin. Saat turun ke kamar mesin, diduga ada kebocoran gas freon di dalam kamar mesin tersebut. Sehingga korban akhirnya tidak sadarkan diri.

"Saat itu, kapal butuh aliran listrik. Kemudian Dia turun ke kamar mesin untuk menghidupkan mesin kapal," jelas warga Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

ADVERTISEMENT

Korban diketahui salah seorang ABK lain yang masuk ke dalam kamar mesin. Saat itu, korban yang merupakan Kepala Kamar Mesin ditemukan dalam keadaan tergeletak.

"Sempat dilakukan pertolongan dengan menghidupkan blower namun tidak berhasil," jelasnya.

Sementara Kasat Polairud Polresta Banyuwangi, Kompol Mashyur Ade membenarkan kejadian tersebut. Begitu mendapatkan laporan pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak terkait yaitu TNI AL, KSOP Tanjungwangi dan pihak Basarnas untuk melakukan evakuasi.

"Setelah kita evakuasi dengan Basarnas, AL dan Syahbandar kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum untuk diperiksa penyebab kematiannya," jelasnya melalui sambungan telepon.

Informasi awal yang diterimanya, diduga kuat korban meninggal akibat keracunan gas. Karena di dalam kapal ada bau gas. Mengenai proses selanjutnya, Dia mengaku masih menunggu hasil dari pemeriksaan jenazah korban.

"Untuk penyelidikan masih nunggu hasil dari Rumah Sakit. Belum olah TKP, tapi kami sudah mendatangi TKP," tegasnya.




(fat/fat)


Hide Ads