Gunung Raung meletus dan mengeluarkan abu vulkanik hingga ketinggian 1.500 meter. Warga Jember, utamanya yang berada di kawasan utara dan timur turut merasakan dampak abu vulkanik gunung Raung.
Salah satunya seorang pengendara motor yang melaju di kawasan tersebut. Bagi yang mengenakan helm tanpa pelindung mata, seringkali merasakan kelilipan.
"Saya tadi mengendarai motor dari Kecamatan Arjasa. Sepanjang perjalanan mata saya sering kelilipan," kata pengendara motor warga Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumberjambe, Gunawan, saat dihubungi detikJatim, Rabu (27/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gunawan, abu terasa sering mengganggu pemandangannya sepanjang jalan dari Kecamatan Arjasa hingga Kecamatan Kalisat. Namun makin dekat ke rumahnya di Kecamatan Sumberjambe, gangguan abu vulkanik makin berkurang.
Baca juga: Gunung Raung Meletus |
"Padahal makin ke rumah saya, berarti makin dekat dengan Gunung Raung. Tapi abunya malah makin berkurang," katanya.
Dia menduga hal ini karena abu vulkanik yang disemburkan Gunung Raung sangat tinggi. Sehingga jatuhnya justru di lokasi yang agak jauh. Bukan di wilayah yang lebih dekat dengan posisi Gunung Raung.
"Mungkin semburan abunya sangat tinggi dan langsung tersapu angin. Sehingga jatuhnya juga agak jauh," katanya.
"Atau bisa juga karena arah anginnya yang mengarah ke Kecamatan Arjasa dan Kalisat, bukan ke Sumberjambe. Jadi di Kecamatan itu lebih banyak abunya ketimbang di sini," tambah Gunawan.
Namun dia mengakui abu vulkanik Gunung Raung terasa di Kecamatan Sumberjambe. Utamanya di Desa Gunung Malang. Karena desa itu termasuk yang cukup dekat dengan Gunung Raung.
"Jaraknya sekitar 8 sampai 10 kilo meter dari Gunung Raung. Jadi tetap terasa abunya," katanya.
"Ini di jok motor saya terlihat kotor oleh abu. Padahal tadi sudah saya bersihkan. Saya lihat di genteng rumah juga banyak abunya," imbuhnya.
(iwd/iwd)