SMKN 1 Glagah, Banyuwangi membuat inovasi untuk para difabel. Guru dan siswa membuat motor listrik yang didesain khusus untuk masyarakat difabel. Sepeda yang diberi nama Semegah ini menggunakan mekanisme roda tiga. Motor ini juga didesain bisa bergerak maju ataupun mundur, sehingga sangat memudahkan mobilitas kalangan difabel.
Motor ini terlihat sangat kokoh. Dengan tiga roda, dia bisa menopang pengguna kendaraan listrik. Tentu saja kendaraan ini juga dilengkapi dengan baterai, untuk menggerakkan roda kendaraan agar bisa digunakan berjalan.
Kepala Sekolah SMKN 1 Glagah, Panuri mengatakan, ide pembuatan sepeda listrik ramah difabel berawal dari adanya Kurikulum Merdeka. Di mana sekolah didorong untuk berinovasi dengan melibatkan siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berupaya mewujudkannya Alhamdulillah untuk jurusan otomotif guru dan siswanya ini bisa menciptakan sebuah sepeda listrik yang dirancang untuk difabel," kata Panuri kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, jurusan otomotif bisa saja membuat sebuah inovasi lainnya yang hanya berakhir menjadi sebuah prototipe. Namun di sini para guru dan siswa berkehendak lain. Guru dan siswa ingin berinovasi yang hasilnya bisa secara langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Sehingga dipilihlah ide membuat sepeda ramah difabel itu.
"Dan produk motor listrik itu langsung bisa dimanfaatkan, kemarin siswa baru difabel bernama Muhammad Yuki langsung kami berikan motor listrik tersebut, " ujarnya.
Pascalaunching, motor listrik tersebut cukup banyak diminati. Mulai dari beberapa guru di internal SMKN 1 Glagah, Dinas Sosial, hingga salah satu sekolah yang berada di Kecamatan Kalibaru.
Bila ada pesanan, SMKN 1 Glagah pun siap untuk memproduksi secara masal. Untuk harga yang dibanderol yakni Rp 9 juta rupiah per unitnya.
"Kebetulan kami SMKN 1 Glagah adalah sebagai sekolah layanan hukum daerah, sehingga selain melayani pendidikan vokasi juga diperbolehkan untuk memasarkan produk karya siswa siswi kami," tandasnya.
Sementara itu Kaprodi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif, Suprapto mengatakan pada dasarnya sepeda listrik tersebut merupakan hasil modifikasi dari yang sudah ada di pasaran.
Motor listrik yang ada di pasaran di modif disesuaikan untuk masyarakat difabel.
"Modifikasi sekitar 30 persen, serta cara kerjanya juga dimodifikasi, sistem penggerak kita taruh depan, cara kerja juga kami modifikasi sehingga motor bisa maju maupun mundur," ujarnya.
Untuk lama pengerjaan, membutuhkan waktu 3-4 hari. Pekerjaan murni dilakukan oleh siswa tentunya didampingi oleh guru. Saat ini sepeda tersebut masih tahap pengembangan. Pihaknya masih mencoba mencari desain dan pola yang pas untuk motor listrik difabel tersebut.
"Ini masih kita kembangkan dan kita cari pola sehingga apa yang saat ini kurang bisa kita perbaiki dan sempurnakan," tandasnya.
Sebelumnya Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi karya dari SMKN 1 Glagah tersebut. Ipuk pun berpesan berpesan agar sekolah lain di wilayah setempat bisa mewujudkan pendidikan yang bisa mengembangkan potensi siswa.
Dengan spirit merdeka belajar sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo tersebut, Ipuk berharap, sekolah-sekolah di Banyuwangi mampu melahirkan peserta didik yang nantinya bisa turut berkontribusi dalam pembangunan daerah. Tidak semata diajari dengan pelajaran yang tak mengakar dengan potensi dan kebutuhan di lingkungannya.
"Kembangkan kemampuan peserta didik untuk bisa turut membangun daerah. Tidak perlu, misalnya, harus mengajar prestasi di bidang eksakta, jika anak didik yang belajar memiliki minat yang berbeda serta potensi lingkungannya tidak mendukung," terang Ipuk.
Ipuk juga menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberi ruang yang cukup luas bagi para pelajar Banyuwangi untuk mengembangkan kreativitasnya. Mulai dari support berupa program hingga ruang-ruang publik yang bisa menjadi unjuk karya para pelajar.
"Para pelajar Banyuwangi terus kembangkan kreativitas kalian. Kita akan berusaha untuk memberikan ruang-ruang berkreasi yang sekiranya dapat menunjang proses kreatif tersebut," ungkapnya.