Ratusan patung manusia terpajang di halaman Balai Kota Among Tani dan di sepanjang trotoar Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu. Uniknya, patung-patung tersebut terbuat dari aneka macam sampah plastik.
Patung-patung tersebut memiliki beragam bentuk. mMlai dari tokoh pewayangan, petugas kebersihan, ksatria, tokoh animasi hingga putri kerajaan.
Patung manusia sampah ini merupakan gerakan Batu Bebas Sampah Plastik yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DLH tak sendirian sebab komunitas MAOS Art juga diikutkan. Tak hanya itu, seluruh elemen masyarakat ikut terlibat. Mulai dari tingkat desa, kelurahan, aktivis, hingga pelaku usaha di Kota Batu.
Adanya patung-patung ini membuat warga tertarik untuk melihatnya. Tak hanya itu, sebagian warga juga mengabadikan melalui foto.
"Iya tadi lihat ada banyak patung di sini bentuknya unik-unik ada yang kayak petugas kebersihan dan ada tokoh wayang, jadi nyempetin sebentar untuk foto-foto aja," ujar salah satu warga, Irawati (40) saat ditemui detikJatim Rabu (27/7/2022).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Aries Setiawan, mengatakan patung manusia sampah ini mulai dipamerkan sejak hari Minggu (24/7) sampai Selasa (26/7/2022). Pameran ini digagas untuk menyampaikan pesan bahwa sampah di Kota Batu kian lama semakin menumpuk.
"Dalam sehari sampah yang masuk bisa sampai 120 sampai 140 ton. Dari situ, kita terus berupaya untuk melakukan pengurangan sampah. Ditargetkan ada pengurangan sampah hingga 24 persen. Tentu untuk mencapai target itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mengurangi sampah plastik," terangnya.
Lebih lanjut, Aries menyampaikan jika setelah pameran nanti patung-patung manusia sampah itu akan dibongkar dan dilakukan instalasi ulang.
"Rencananya nanti akan dijadikan semacam monumen atau candi dan dipajang ditempat Eduwisata di TPA Tlekung," tandas Aries.
(abq/fat)