Ustaz Hanan Attaki benar-benar menemui jalan buntu di Jawa Timur. Berbagai daerah menolak rencana ceramahnya mulai Gresik, Jember, Situbondo, hingga Sidoarjo. Sedangkan di Sumenep dan Bondowoso, masih menunggu polisi menerbitkan surat izin acara.
Menanggapi penolakan ceramah Hanan Attaki di berbagai daerah, GP Ansor Jatim angkat suara. Bendahara GP Ansor Jatim M Fawait menyebut, penolakan ceramah tersebut bisa jadi tidak sepaham dengan masyarakat Jatim pada umumnya.
"Saya pikir bahwa fenomena terjadi ini bukan tanpa sebab, mungkin selama ini ada pidato yang dianggap dalam tanda kutip tidak sepaham dengan masyarakat Jatim yang ahlussunah wal jamaah dan Nahdlatul Ulama (NU)," kata Fawait, Rabu (27/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Gus Fawait menyebut, banyak ceramah dari Hanan Attaki di media sosial. Menurutnya, masyarakat Jatim secara umum kemungkinan tidak sepaham dengan ceramah Hanan Attaki.
"Sehingga, tentu tidak heran kalau di zaman sekarang yang serbaterbuka, media sosial leluasa. Maka kalau ada penceramah yang dianggap mungkin tidak sesuai dengan masyarakat atau mungkin bisa menimbulkan hal-hal yang bisa meresahkan masyarakat, itu ya terjadi seperti di Jember atau daerah lain di Jatim," kata pria yang juga Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN).
Gus Fawait menambahkan, penolakan tersebut merupakan konsekuensi dari ceramah Hanan Attaki yang beredar di media sosial.
"Pada intinya masyarakat Jatim mayoritas NU, NKRI harga mati. Kalau soal bicara perbedaan pendapat para ulama, tentu tidak di medsos, tidak di publik. Kalau bicara soal NKRI harga mati, saya sebagai Bendahara Ansor Jatim menganggap hal ini merupakan bentuk dari tindak lanjut dari masyarakat dengan baik dari medsos atau channel youtube," tandasnya.
(dte/dte)