Ketua PKK Surabaya akan Wadahi Anak-anak untuk Fashion Street

Ketua PKK Surabaya akan Wadahi Anak-anak untuk Fashion Street

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 26 Jul 2022 16:05 WIB
Tunjungan Fashion Week
Tunjungan Fashion Week di Jalan Tunjungan (Foto: Esti Widiyana/detikJatim/file)
Surabaya -

Demam Citayam Fashion Week menjalar ke berbagai daerah di Indonesia, salah satunya Surabaya. Para warga berbagai usia pun turut meriahkan Tunjungan Fashion Week di Jalan Tunjungan, Surabaya, Minggu (24/7). Ketua TP PKK Surabaya berencana berikan ruang sendiri untuk anak-anak.

Hal itu diungkapkan Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani. Dia menilai bahwa aksi fashion show anak-anak, khususnya usia sekolah tidak cocok jika digabungkan dengan orang usia dewasa.

"Karena tentu saja nanti tumbuh kembangnya juga tidak bagus ketika dia digabungkan dengan yang dewasa. Tentunya dengan pakaian yang berbagai macam, sehingga itu kan tidak bagus untuk pertumbuhannya," kata Rini kepada wartawan di Graha Bunda Paud, Selasa (26/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rini, anak-anak yang ingin menyalurkan aksi peragaan busana harus diberi wadah khusus. Agar konsep dan lokasinya sesuai dengan usianya.

Pihaknya mengaku sudah bekerja sama dengan RRI untuk mewadahi hal ini. Setiap pekan, akan ada penampilan anak-anak untuk melatih kepercayaan diri. Seperti menyanyi, membacakan puisi, dan lain-lain.

ADVERTISEMENT

"Karena tidak semua anak itu mempunyai percaya diri untuk bisa tampil di depan umum. Sehingga, kita sudah fasilitasi mereka untuk bisa tampil sesuai dengan umurnya dan di lingkungan yang memang pantas untuk anak-anak," jelas istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi itu.

Sementara itu, Rini menganggap bahwa busana di Tunjungan Fashion Week sangat beragam. Namun, fashion show itu dinilai lebih cocok untuk orang dewasa.

"Kalau saya lihat di Tunjungan itu memang levelnya orang dewasa. Bebas berkarya dan modelnya macam-macam, diluar ekspektasi kita, bajunya model macam-macam, itu sah sah saja, tapi usia dewasa. Asal tidak melanggar norma agama dan tidak mengganggu aktivitas jalan raya," tuturnya.

Sementara Kepada DP3APPKB Surabaya, Tomi Andriyanto mengatakan bahwa anak-anak boleh saja menunjukkan bakatnya dan kelebihannya. Namun, dalam sebuah kawasan yang aman. Dia pun mengusulkan agar anak-anak bisa tampil di agenda Car Free Day (CFD) agar lebih aman dan tidak mengganggu lalu lintas.

"Yang di Tunjungan itu kan jalan, fasilitas umum dan mengganggu arus lalu lintas. Kemungkinan kita usulkan agar anak-anak yang tampil seperti Citayam mungkin bisa berekspresi pada saat CFD. Jadi CFD itu mereka nanti diarahkan ke sana pada saat jam-jam tertentu. Jadi mereka bisa berekspresi dan menyalurkan semangat, cuma memang harus di tempat yang aman," pungkasnya.




(hse/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads