Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendukung kawasan Tunjungan dibuat arena fashion week ala Citayam. Namun Eri tak ingin kegiatan positif itu mengganggu kenyamanan pengguna fasilitas umum yang lain.
Tunjungan Fashion Week pada Minggu (24/7) sempat dibubarkan Satpol PP. Kegiatan yang dibubarkan adalah adu busana yang melewati atau menyeberangi zebra cross. Kegiatan itu dianggap menganggu pengguna jalan dan membuat arus lalu lintas macet.
"Kemarin kita hentikan kegiatan Tunjungan Fashion Week di kawasan Jalan Tunjungan. Ini bukan soal tidak pro kreasi atau pro kreasi khas anak muda. Tapi ini soal kebaikan bersama, kenyamanan pengguna jalan, dan aktivitas yang tidak menimbulkan kemacetan," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Selasa (26/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eri menjelaskan dihentikannya kegiatan itu bukan berarti pemkot tidak pro terhadap kreasi seni di Surabaya. Eri memberikan pilihan atau opsi lain yakni fashion week juga bisa digelar di tempat dan momen lain.
"Misalnya, ketika agenda Car Free Day (CFD) atau dapat digelar di Balai Pemuda serta sejumlah ruang terbuka hijau di Kota Surabaya. Ini bisa dilakukan sebagai unjuk kreasi fashion anak-anak muda Surabaya," jelasnya.
"Bisa digelar di Balai Pemuda dan berbagai ruang terbuka hijau, dengan tetap jaga kebersihan dan tidak merusak taman. Atau di pedestrian dengan konsep terjadwal dan berizin, supaya bisa diatur agar tidak mengurangi kenyamanan masyarakat luas," tambahnya.
Jika dilakukan di saat CFD atau di Balai Pemuda, kegiatan fashion street tidak akan menimbulkan kemacetan. Untuk konsep style fashion, Eri juga tidak melarang warganya untuk berekspresi.
"Namun, harus tetap menginspirasi, ojok pating pecotot (tidak rapi) dan sing gak karu-karuan (tidak pantas), juga harus mencerminkan karakter khas arek Suroboyo," ujarnya.
Pada November tahun 2021, Pemkot Surabaya mengenalkan Tunjungan Romansa. Konsep tersebut disediakan sebagai ruang kreasi seni, budaya, dan ekonomi kreatif di Surabaya.
"Musik, fashion, kuliner, dan beragam kreasi melebur di Tunjungan Romansa. Sebagian dikonsep di area pedestrian, namun teratur dan tidak mengganggu pengguna jalan," kata dia.
Sedangkan untuk fashion, Pemkot memfasilitasi dalam berbagai pergelarannya. Termasuk dengan menampilkan brand-brand lokal dan UMKM secara rutin, lewat Surabaya Fashion Week dan lainnya.
"Pelatihan desain fashion juga dilakukan agar tumbuh desainer-desainer fashion andal dari Surabaya. Bahkan kita sedang siapkan workshop penulisan fashion agar geliat fashion di Surabaya bisa tersebar luas dan menginspirasi lewat model komunikasi yang baik," pungkasnya.
(iwd/iwd)