PCNU Tolak Ceramah Hanan Attaki, Milenial Situbondo Angkat Bicara

PCNU Tolak Ceramah Hanan Attaki, Milenial Situbondo Angkat Bicara

Chuk Shatu W - detikJatim
Senin, 25 Jul 2022 13:49 WIB
Ustaz Hanan Attaki
Ustaz Hanan Attaki. (Foto: Dokumen pribadi Tim Ustaz Hanan Attaki)
Situbondo -

PCNU Situbondo akan menolak jika rencana ceramah Ustaz Hanan Attaki di Situbondo tetap dilaksanakan. Sejumlah kaum milenial di Kota Santri merespons penolakan Hanan Attaki tersebut.

"Model ceramahnya kalau menurut saya pas dengan para muda," kata salah seorang warga Panarukan Rizal (22) saat berbincang dengan detikJatim, Senin (25/7/2022).

Mahasiswa semester 6 di Situbondo itu mengatakan, ia memang belum pernah tahu atau mengikuti secara langsung ceramah Hanan Attaki. Ia hanya tahu ceramahnya via media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi dari tayangan ceramah via medsos, gaya bahasanya gaul. Sehingga, mudah dicerna para kaum milenial," kata Yusuf.

Apa yang dikatakan Yusuf senada dengan yang disampaikan Hamid (23), warga Asembagus. Secara kultur, kata dia, Situbondo memang mayoritas Nahdliyin atau warga Nahdlatul Ulama (NU).

ADVERTISEMENT

"Secara kultur, saya tetap mengikuti ajaran Nahdliyin. Tapi ceramah yang disampaikan Hanan Attaki itu merasuk ke kaum muda. Bahasanya simpel dan relevan dengan kondisi di masyarakat," tandas Hamid.

Sebelumnya, ceramah Ustaz Hanan Attaki bertajuk Konser Langit ditolak di beberapa kota di Jawa Timur. Salah satunya Jember. Lantas beredar kabar akan digeser ke Ponpes Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo, Situbondo.

Namun, Ketua PCNU Situbondo tegas menolaknya. Salah satu alasan penolakannya karena Hanan Attaki disinyalir salah satu pengurus ormas yang telah dilarang.

"Informasinya, ia memang disinyalir sebagai pengurus HTI yang anti NKRI," kata Ketua PCN Situbondo KH Muhyidin Khotib, Minggu (24/7/2022).

Oleh sebab itu, ujar Muhyidin, PCNU akan tegas menolak jika acara itu dipindah ke Situbondo sebagaimana beberapa hari terakhir telah santer digaungkan.

"Alasan kami tegas, menjaga demokrasi dengan memperketat masuknya ideologi yang bertentangan dengan Falsafah Pancasila. Bahkan mengancam keutuhan NKRI," ujar salah satu pengajar di Ponpes Sukorejo ini.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads