Cekcok Pesulap Merah dengan Warga saat Datangi Gus Samsudin Blitar

Cekcok Pesulap Merah dengan Warga saat Datangi Gus Samsudin Blitar

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 23 Jul 2022 10:47 WIB
Kades Rejowinangun Blitar Bhagas Wigasto soal pesulap merah
Kades Rejowinangun Bhagas Wigasto (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Tak ada angin, tak ada hujan, Pesulap Merah mendatangi padepokan Gus Samsudin Jadab di Blitar. Kedatangan Pesulap Merah ini sempat menggegerkan warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Di sana disebut sempat terjadi cekcok hingga membuat geram warga.

Diketahui, Gus Samsudin Jadab merupakan salah satu YouTuber yang kerap membagikan pengalaman spiritualnya. Gus Samsudin memiliki channel YouTube dengan 1,6 juta subscriber. Ia juga dikenal sebagai seorang pendakwah, sekaligus pendiri Padepokan Nur Dzat Sejati yang fenomenal.

Dulu, Gus Samsudin disebut sebagai santri gendeng karena sempat mendalami ilmu agama Islam dari Pondok Condro Mowo di Giri Mulyo, Jogo Rogo, Kota Ngawi. Saat ini, Gus Samsudin telah mempunyai ratusan pengikut dan juga padepokan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Pesulap Merah memiliki nama asli Marcel Radhival. Dia merupakan pria asal Tangerang yang sering mengunggah video di YouTube tentang sulap, serta membongkar trik sulap yang dinilai menyesatkan serta kebohongan hal mistis perdukunan.

Marcel alias pesulap merah mendatangi kediaman Gus Samsudin pada Rabu (20/7/2022). Namun, kedatangannya cukup membuat geger para pengikut Gus Samsudin hingga warga sekitar padepokan. Warga mengusir pesulap merah.

ADVERTISEMENT

Sejumlah keterangan yang dihimpun detikJatim menyebut, sang Pesulap Merah sempat cekcok karena enggan menunjukkan identitasnya kepada perangkat desa.

Kades Rejowinangun Bhagas Wigasto membenarkan hal ini. Bhagas menyebutkan, ada warga yang melapor apabila terjadi keributan di depan rumah warga, tetapi bukan di depan padepokan milik Gus Samsudin. Selanjutnya, perangkat desa mendatangi lokasi tersebut.

"Di sana sudah ribut-ribut. Kemudian saya lerai kedua belah pihak. Selanjutnya saya minta kartu identitasnya, tapi yang bersangkutan tidak mau menunjukan," kata Bhagas kepada detikJatim, Jumat (21/7/2022).

Bhagas Wigasto mengatakan, Pesulap Merah alias Marcel Radhival datang ke padepokan Gus Samsudin bersama dengan timnya.

"Kalau berdasarkan keterangan penjaga padepokan Gus Samsudin, mas Marcel ini datang ingin bertemu Gus Samsudin. Namun, dia menolak saat dimintai identitas dan langsung membuat video yang ditayangkan secara langsung," jelas Bhagas.

Pesulap merah akhirnya mau tunjukkan KTP. Baca halaman selanjutnya.

Meski sempat enggan menunjukkan identitas, namun Pesulap Merah tetap kooperatif. "Marcel akhirnya mau nunjukin ke saya untuk identitasnya, tapi lainnya tidak. Termasuk seorang pengikutnya juga menolak," terangnya.

Bahkan, salah satu tim Pesulap Merah diduga berbohong saat ditanya soal identitas. Dia sempat mengaku sebagai seorang warga sekitar. Namun, kedoknya terbongkar setelah perangkat desa memintanya membuka masker.

"Ya ada satu pengikutnya yang ikut, ngakunya orang sini. Tapi enggak mau kasih identitasnya, ternyata memang bukan warga sini pas kita suruh buka masker," kata Bhagas.

Selanjutnya, tim Pesulap Merah dan penjaga Gus Samsudin sempat cekcok karena tidak memberikan identitas. Padahal, setiap tamu yang datang ke padepokan milik Gus Samsudin itu memang selalu dimintai identitas untuk buku tamu.

Namun kali ini, tim si Pesulap Merah menolak untuk menunjukkan identitas. Tim Pesulap Merah juga sempat berteriak dan membuat gaduh karena tak kunjung bertemu dengan Gus Samsudin.

"Saya datang di situ sudah ramai. Saya juga kembali minta identitas yang bersangkutan. Saya tidak mau ada keributan atau masalah lain yang menganggu keamanan warga saya," jelas Bhagas.

Setelah dibawa ke tempat yang cukup jauh dari lokasi kejadian, si pesulap merah akhirnya mau menunjukkan identitasnya berupa KTP kepada perangkat desa. Dia menunjukkan KTP sebentar untuk diambil gambar. Sementara timnya menolak menunjukkan KTP-nya.

Lebih lanjut, Bhagas mengaku tidak mengetahui penyebab pasti apa yang membuat si Pesulap Merah membuat gaduh. Namun, sebagai kades, ia memang memiliki kewajiban menjaga ketertiban dan keamanan warganya.

"Keduanya ini sama-sama YouTuber, sama-sama punya pengikut. Jadi saya tekankan kalau memang ada masalah pribadi, monggo diselesaikan secara baik-baik, jangan sampai membuat gaduh atau kekacauan," ungkapnya.

Bhagas menambahkan, apabila kedua belah pihak hanya membuat konten atau tayangan, diimbau untuk dapat menciptakan kondusivitas. Terlebih, lokasi padepokan Gus Samsudin dekat dengan permukiman warga.

"Kalau memang hanya untuk konten, menaikkan penonton YouTube, mohon dibuat secara kondusif. Tidak dengan membuat gaduh, ribut dan sebagainya," tukasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads