Demam Citayam Fashion Week menular di sejumlah kota besar salah satunya Kota Malang. Beberapa warga malang yang berada di kawasan kayutangan heritage terlihat tampil stylish pada Jumat (22/7/2022) malam.
Banyaknya warga yang tampil style malam ini terdorong lewat munculnya gerakan Kayutangan Street Style. Gerakan yang terinsipirasi dari Citayam Fashion Week ini merupakan bentuk dukungan agar masyarakat khususnya kalangan muda berani tampil stylish dimanapun berada.
Gerakan ini diinisiasi oleh tiga warga Malang yakni, Rulli Suprayugo, Belinda Ameliyah, dan Reza Wu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ya pasti ini terinspirasi (Citayam Fashion Week) tapi bedanya yang mengadakan acara ini inisiatornya ada dari fashion designer dan stylish. Jadi kita ini ingin membentuk suatu culture baru di kota malang yang ramah fashion dengan gerakan semacam ini," ujar Belinda Ameliyah saat ditemui awak media.
Belinda menyampaikan gerakan Kayutangan Street Style kali ini memiliki perbedaan dengan Citayum Fashion Week. Perbedaanya adalah gerakan ini tidak dikonsep dalam bentuk show melainkan duduk bersantai atau berjalan-jalan di Kayutangan Heritage dengan stylish.
"Itulah kenapa kita tidak pakai nama fashion week, karena konsep itu udah jelas beda jadi kita pakai nama street style karena lebih personal kalian boleh dateng dan kegiatan ini tidak ada show di zebra cross. Alhamdulillah disupport juga selebgram influencer yang datang dengan sukarela tanpa kita undangan," terang Belinda.
Sementara itu, inisiator Kayutangan Street Styles sekaligus Fashion Desainer Reza Wu menambahkan, sejauh ini belum memiliki rencana untuk kembali menggelar gerakan tersebut secara rutin. Meski begitu pihaknya berharap melalui gerakan Kayutangan Street Styles ini bisa menjadi habis agar warga bisa lebih pede tampil styles.
"Kita belum ada rencana (akan menggelar Katutangan Street Styles lagi atau tidak), yang pasti kami ingin memunculkan habbit agar Kota Malang bisa menjadi kawasan ramah fashion. Setiap orang datang ke sini gak minder dengan style. Kalau ini menjadi habit nanti akan muncul culture baru di Kota Malang," tandasnya.
(iwd/iwd)