Perjuangan SMP di Surabaya Demi Dapat 15 Siswa dengan Gratiskan Sekolah

Perjuangan SMP di Surabaya Demi Dapat 15 Siswa dengan Gratiskan Sekolah

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 20 Jul 2022 18:18 WIB
Suasana pembelajaran di SMP PGRI 17 Surabaya
Kegiatan belajar mengajar di SMP PGRI 17 Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Perjuangan mencari murid dirasakan salah satu sekolah swasta di Surabaya. SMP ini pernah hanya mendapat 2 siswa. Namun tahun ini, upaya pencarian murid berbuah hasil. Ada 15 siswa yang mendaftar.

Sekolah tersebut yakni SMP PGRI 17 Surabaya. Jumlah siswa yang mendaftar kini ada 15 orang. Sekolah pun berjuang melakukan upaya jemput bola siswa hingga menggratiskan SPP sekolah mulai kelas 7 hingga 9.

Kepala Sekolah SMP PGRI 17 Surabaya, Kanti Mei Astuti mengatakan, tahun 2022 ini pihaknya mulai menerima banyak siswa. Sebelumnya, pada tahun 2020, ia hanya mendapatkan dua siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, SMP PGRI 17 terpilih menjadi salah satu sekolah penggerak tahun 2022 di Jatim. Kanti mengatakan kerap menjemput bola siswa.

Upaya ini dilakukan mulai ke SD hingga perkampungan demi mencari anak putus sekolah agar bisa kembali mengenyam bangku pendidikan.

ADVERTISEMENT

"SMP PGRI 17 sudah mulai meningkat. Pada tahun ajaran 2020/2021 kelas 7 ada 2 siswa, tahun 2021/2022 ada 12 siswa, tahun 2022/2023 sementara 15," kata Kanti kepada detikJatim saat ditemui di ruangannya, Rabu (20/7/2022).

Dari 15 siswa tersebut, ada siswa yang langsung mendaftar ke sekolah hasil dari upaya jemput bola. Biasanya, mereka yang mendaftar adalah siswa yang tak diterima di negeri.

Kanti juga menyebut, upaya jemput bola ini berbuah hasil menemukan sejumlah siswa kelas 8 yang putus sekolah karena kondisi keuangan. Siswa tersebut didapatkan setelah sekolah melakukan jemput bola ke perkampungan.

Para siswa yang sempat putus sekolah pun ditampung di sini. Selain mendapat sekolah gratis, mereka juga mendapatkan buku gratis. Hanya saja, untuk seragam sekolah tahun ini, siswa diminta membeli sendiri. Sedangkan kaos olahraga disediakan sekolah dan siswa bisa menyicil pembayarannya.

"Dana ulangan ujian gratis. Yang penting siswa sini bisa bersekolah," ujarnya.

Kanti pun berharap, ke depannya jumlah siswa bisa lebih banyak, tak hanya satu tetapi bisa dua kelas. Baginya, yang terpenting ialah siswa bisa belajar dan tidak ada yang putus sekolah.

"Harapan saya lebih berkembang dan inovatif, berkreasi dan berprestasi saya harapkan tahun depan. Meskipun sekolah gratis tapi berkualitas, ada aturannya. Kami memfasilitasi meskipun gratis. Terpenting siswa bisa sekolah menjadi siswa yang luar biasa," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Diduga 20 Tahun KDRT Istri, Suami di Surabaya Ditangkap Polisi"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/fat)


Hide Ads