Sederet Nasib Ngenes SDN di Jatim yang Cuma Dapat Segelintir Murid Baru

Sederet Nasib Ngenes SDN di Jatim yang Cuma Dapat Segelintir Murid Baru

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 16 Jul 2022 10:04 WIB
Sederet Nasib Ngenes SDN di Jatim yang Cuma Dapat Segelintir Murid Baru
Attaya belajar sendirian di dalam kelas (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Surabaya -

Tahun ajaran baru kerap dinanti para siswa. Mereka ingin segera masuk sekolah mengenakan seragam, tas hingga sepatu baru. Selain itu, para siswa juga tak sabar segera bertemu teman-teman baru.

Namun, siswa di sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Jawa Timur ini justru merasa sedih. Bagaimana tidak, masa sekolah yang harusnya dihabiskan bersama teman-teman, namun harus ia lewati seorang diri.

Di Jatim, memang ada sejumlah SDN yang kekurangan murid. Mereka hanya menerima satu hingga dua siswa. Bahkan, ada sejumlah SD yang tidak menerima seorang pun siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini pun mau tak mau harus diterima sekolah-sekolah tersebut. Karena hingga akhir pendaftaran, tak ada siswa lain yang datang untuk mendaftar.

detikJatim menghimpun sejumlah sekolah yang kekurangan murid, simak ya!

5 SDN di Tengah Hutan Jombang Sama Sekali Tak Dapat Murid

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Sebanyak 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Jombang tak dapat murid baru alias 0 pendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022. Ada beberapa faktor penyebab sekolah-sekolah tersebut tak mendapatkan murid.

2 di antara 5 SDN yang tidak punya murid baru itu adalah SDN Pojok Klitih 2 dan SDN Pojok Klitih 3. Kedua sekolah tersebut ada di Kecamatan Plandaan.

"Kan itu di tengah hutan, terpencil memang," jelas Pengawas SD Wilayah Kerja Kecamatan Plandaan, Sukri kepada detikJatim, Selasa (5/7/2022).

Sukri menambahkan, jarak kedua sekolah tersebut dari pusat keramaian sekitar 15 km. Dua sekolah tersebut juga tidak padat penduduk.

"Memang situ daerahnya kan hanya satu kampung, memang tidak ada pendaftar tahun ini. Tahun ini kelas 1 (SD) kosong," tambah Sukri.

Selain 2 SDN tersebut, 3 SDN di Jombang lainnya yang tidak dapat murid adalah SDN Jombang 1, SDN Pulolor 4, dan SDN Mojongapit 3. Ketiga sekolah itu terletak di Kecamatan Jombang.

Terkait dengan adanya sekolah yang tidak dapat murid baru, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen buka suara. Menurutnya, hal itu disebabkan karena faktor usia wajib sekolah.

"Mungkin memang usia wajib sekolah sudah berkurang. Artinya, dengan program KB kesadaran orang tua rata-rata dua anak cukup," jelas Senen.

Attaya Jadi Satu-satunya Siswi Baru di SDN 1 Ngrogung Ponorogo

SDN Ngrogung Ponorogo yang hanya mendapatkan 1 siswa baru di tahun ajaran baru Attaya belajar sendirian di ruang kelas (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Selain di Jombang, di SDN 1 Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Ponorogo hanya mendapat 1 siswa baru pada tahun ajaran ini. Siswa itu bernama Attaya Masita Widya Ningtyas (7), dia tampak berani mengikuti pelajaran meski sendirian di dalam kelas.

"Nggak apa-apa, nggak ada teman. Sama bu guru," tutur Attaya kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).

Attaya tampak belajar membaca dan menulis ditemani satu guru kelas. Dia terlihat santai meski tidak ada teman di satu ruangan itu.

Saat jam istirahat pun, Attaya tampak membaur dengan kakak kelasnya. Apalagi Attaya sendiri punya kakak kandung yang sedang duduk di kelas 6.

"Kalau sendiri takut, tapi ada bu guru. Nggak apa-apa," kata Attaya.

Sementara, guru kelas Nur Setyowati menambahkan, pihaknya memang baru menerima satu siswa. Pihak sekolah tetap berupaya mencari siswa lain dengan mendatangi para wali murid.

SDN Ngrogung Ponorogo yang hanya mendapatkan 1 siswa baru di tahun ajaran baruSDN Ngrogung Ponorogo yang hanya mendapatkan 1 siswa baru di tahun ajaran baru Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim

"Kendala kami pertama, jumlah penduduk di Dukuh Ngrogung ini sedikit, anak usia sekolah pun cuma 4 anak. Yang mau sekolah di sini cuma 1 anak, yang lain mencari sekolah yang siswanya banyak. Apalagi ada 3 SD. SDN 1, 2, dan 3 Ngrogung," ujar Nur.

Padahal menurutnya, prestasi sekolahnya tak kalah bagus dari sekolah lain. Tiap kali kecamatan Ngebel menggelar perlombaan, SDN 1 Ngrogung selalu mendulang prestasi.

Sementara, Sekretaris Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Soiran menambahkan, dari 589 sekolah ada 3 sekolah yang mendapat 1 siswa dan 12 sekolah mendapat 2 siswa.

"Data di PPDB, yang mendapat 1 siswa SDN Jalen, Balong, SDN Bringinan, Jambon, dan SDN Ngrogung, Ngebel," jelas Soiran.

Soiran pun berharap, jika sekolah yang dituju sedikit, maka kebijakan orang tua bisa menitipkan ke sekolah terdekat. "Angka kelahiran sedikit, program KB berhasil. Sehingga, usia SD, SMP semakin tahun menurun," pungkas Soiran.

Di Magetan, Ada SDN yang Tahun Ini Cuma Dapat 2 Murid Baru

Alif dan Dela siswa SD Negeri 1 Ngelang Magetan Alif dan Dela siswa SD Negeri 1 Ngelang Magetan (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Sementara itu, SD Negeri 1 Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, Magetan hanya mendapatkan dua murid baru. Dua murid baru tahun ajaran 2022/2023 tersebut masuk di kelas 1 dan berasal dari satu rumah tempat tinggal.

"Tahun ini kami dapat dua murid baru kelas satu. Ini pun masih tinggal satu atap rumah tempat tinggal," ujar PLT Kepala Sekolah SDN 1 Desa Ngelang Kecamatan Kartoharjo, Ancoko kepada detikJatim, Kamis (14/7/2022).

Jumlah murid SDN Ngelang 1, kata Ancoko, dari kelas 1 hingga 6 sendiri sebanyak 33 orang. Selain kelas 1, jumlah paling sedikit kedua yakni kelas 5 yang hanya diisi 3 murid.

Meskipun memiliki jumlah murid yang terbatas, lanjut Ancoko, proses belajar mengajar tetap berjalan. Walaupun hanya ada dua murid di kelas 1, tapi guru tetap semangat memberi pelajaran.

Ancoko yang merangkap sebagai Kepala Sekolah SDN Kartoharjo 2 menambahkan, penyebab menurunnya jumlah murid selain sukses Keluarga Berencana (KB) juga karena banyaknya sekolah swasta. Sebagian orang tua memilih sekolah swasta dan sekolah keagamaan.

SD di magetan tutup karena tak dapat murid baruSD di Magetan tutup karena tak dapat murid baru/Foto: Sugeng Harianto

"Yang jelas program KB sukses. Selain itu juga orang tua lebih memilih sekolah swasta dan keagamaan," tandas Ancoko.

Pantauan detikJatim, dua siswa SDN tersebut, Alif (7) dan Dela (7) tampak sedih. Hal ini tergambar dari mimik wajahnya. Keduanya merupakan murid kelas 1 SD Negeri Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, Magetan.

Kesedihan mereka bukan tanpa alasan. Sebab, pada tahun ajaran 2022/2023 kelas 1 SDN Ngelang hanya menerima mereka berdua karena sekolah tengah kekurangan siswa.

"Nama saya Alif, kelas satu. Hanya dua murid sama Dela," ujar Alif dengan lugunya kepada detikJatim Jumat (15/7/2022).

Alif mengaku merasa kesepian dan ingin punya banyak teman di kelasnya. "Iya ingin punya banyak teman di kelas," ucapnya sambil tersenyum.

Data dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Magetan menyebutkan setidaknya ada 67 Sekolah Dasar (SD) Negeri di Magetan mengalami kekurangan murid. Dari 67 SD tersebut akan dilakukan regrouping atau penggabungan menjadi 31 sekolah.

Halaman 2 dari 4
(hil/dte)


Hide Ads