Lanud Iswahjudi di Magetan, Lapangan Terbang Penting Bagi TNI AU

Lanud Iswahjudi di Magetan, Lapangan Terbang Penting Bagi TNI AU

Dina Rahmawati - detikJatim
Selasa, 19 Jul 2022 19:02 WIB
Latihan satuan Elang Gesit 2022 di Pangkalan TNI Angkatan Udara Iswahjudi, Rabu (23/3)
Latihan satuan Elang Gesit 2022 di Pangkalan TNI Angkatan Udara Iswahjudi, Rabu (23/3)/Foto: Istimewa (dok. TNI AU)
Surabaya -

Lanud Iswahjudi merupakan Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) di Kecamatan Maospati, Magetan. Maospati berada di pertigaan jalan raya yang menghubungkan Kota Madiun, Magetan dan Ngawi.

Lanud itu adalah lapangan terbang paling penting bagi TNI AU selain Lanud Halim Perdanakusuma.

Dalam situs resmi TNI AU dijelaskan, Lanud Iswahjudi dibangun oleh Belanda pada 1939. Waktu itu namanya Pangkalan Udara Maospati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangkalan Udara Maospati dibangun untuk keperluan militer. Yang dijadikan pusat kekuatan tentara sekutu di Pulau Jawa, saat terjadi perang pasifik pada 1941.

Setelah Belanda menyerah kepada Jepang pada 1942, Pangkalan Udara Maospati dikuasai Angkatan Laut Jepang (Kaigun Kokusho). Di tangan Jepang, pangkalan itu digunakan untuk menyimpan berbagai jenis motor pesawat buatan mereka.

ADVERTISEMENT

Pascakemerdekaan Indonesia, Pangkalan Udara Maospati kemudian dikuasai laskar-laskar perjuangan kala itu. Hingga akhirnya, nama Pangkalan Udara Maospati diubah menjadi Pangkalan TNI AU Iswahjudi.

Itu sesuai dengan Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Udara Nomor 564 Tanggal 4 November 1960. Nama tersebut diambil dari nama salah seorang pahlawan TNI AU, Marsekal Muda Iswahjoedi.

Lanud Iswahjudi berkembang usai berperan dalam operasi perebutan Irian Jaya. Kini, Lanud tersebut menjadi Pangkalan Udara Utama (Lanuma) dengan predikat Lanud tipe A di bawah Komando Operasi Udara II.

Komandan Lanud Iswahjudi saat ini adalah Marsma TNI Mochammad Untung Suropati. Satuan-satuan di bawah kendali Lanud Iswahjudi ialah Wing Udara 3, Skadron Teknik 042, Satpomau Lanud Iswahjudi, dan Sathnlan Lanud Iswahjudi.

Wing Udara 3 merupakan unit Satuan Tempur Buru Sergap yang membawahi Skadron Udara 3, Skadron Udara 14 dan Skadron Udara 15 (unit yang membawahi pengoperasian pesawat tempur T50i Golden Eagle).

Pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle jatuh di Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jateng. Pesawat itu jatuh saat latihan terbang malam atau Night Tactical Intercept.

Kadispen AU Marsma TNI Indan Gilang B memaparkan detik-detik saat pihaknya menerima laporan blind, kehilangan kontak, hingga pesawat itu terjatuh di Blora.

Pesawat itu take off dari Lanud Iswahjudi pukul 18.24 WIB. Awalnya latihan terbang malam itu berjalan normal seperti biasanya. Saat proses akan kembali ke markas, salah satu pesawat yang terbang beriringan tidak melihat pesawat yang dipiloti oleh Lettu Pnb Allan Safitra.

"Pukul 19.07 WIB ada broadcast lost contact. Ada laporan blind dari pesawat satunya. Blind itu tidak bisa melihat pesawat (yang dipiloti Lettu Allan),"jelas Indan saat konferensi pers di Lanud Iswahjudi, Selasa (19/7/2022).

Insiden pesawat T-50i Golden Eagle itu mengakibatkan Lettu Allan gugur di lokasi. Lettu Alan merupakan putra dari Kolonel Kal Mujianto. Allan merupakan pria kelahiran Jakarta, 2 April 1993. Allan menjadi perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015.

Halaman 2 dari 2
(sun/sun)


Hide Ads