Pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle jatuh di Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jateng. Pesawat itu jatuh saat latihan terbang malam atau Night Tactical Intercept.
Kadispen AU Marsma TNI Indan Gilang B memaparkan detik-detik saat pihaknya menerima laporan blind, kehilangan kontak, hingga pesawat itu terjatuh di Blora.
Pesawat itu take off dari Lanud Iswahjudi pukul 18.24 WIB. Awalnya latihan terbang malam itu berjalan normal seperti biasanya. Saat proses akan kembali ke markas, salah satu pesawat yang terbang beriringan tidak melihat pesawat yang dipiloti oleh Lettu Pnb Allan Safitra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pukul 19.07 WIB ada broadcast lost contact. Ada laporan blind dari pesawat satunya. Blind itu tidak bisa melihat pesawat (yang dipiloti Lettu Allan),"jelas Indan saat konferensi pers di Lanud Iswahjudi, Selasa (19/7/2022).
"Itu kontak terakhir. Coba dikontak oleh petugas lalu lintas udara tapi tidak berhasil," Indan melanjutkan.
Sekitar pukul 19.20 WIB, TNI AU mendapat kabar bahwa pesawat itu jatuh. Laporan awal itu kemudian segera ditindaklanjuti.
"Kami dapat informasi dari Blora kalau ada pesawat yang jatuh. Komandan Lanud Iswahjudi kemudian mendatangkan tim untuk identifikasi, sekaligus mengecek dan memastikan, mengamankan dan mengevakuasi,"kata Indan.
Insiden pesawat T-50i Golden Eagle itu mengakibatkan Lettu Allan gugur di lokasi. Lettu Alan merupakan putra dari Kolonel Kal Mujianto. Allan merupakan pria kelahiran Jakarta, 2 April 1993. Allan menjadi perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015.
(sun/sun)