3 SDN di Ponorogo Minim Murid Baru, DPRD: Sekolah Perlu Update dan Proaktif

3 SDN di Ponorogo Minim Murid Baru, DPRD: Sekolah Perlu Update dan Proaktif

Charolin Pebrianti - detikJatim
Senin, 18 Jul 2022 15:06 WIB
SDN Ngrogung Ponorogo yang hanya mendapatkan 1 siswa baru di tahun ajaran baru
SDN 1 Ngrogung yang menerima 1 siswa. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Berdasarkan data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), ada 3 SD Negeri (SDN) di Ponorogo yang hanya menerima satu siswa baru. Yakni SDN Jalen, Kecamatan Balong; SDN Bringinan, Kecamatan Jambon; dan SDN 1 Ngrogung, Kecamatan Ngebel.

Sekretaris Komisi D Relelyanda Solekha Wijayanti menyebut, fenomena minimnya murid baru di bangku SD itu jadi sorotan lembaganya. Ia mengakui program keluarga berencana (KB) dari pemerintah berhasil sehingga jumlah murid semakin turun.

"Namun, SD Negeri juga harus meng-update sistem pembelajaran agar tampak menarik," tutur Lely kepada detikJatim, Senin (18/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, kata Lely, saat ini sekolah swasta yang menjadi pesaing juga banyak bermunculan. Pandangan wali murid juga lebih luas sehingga bisa memilih sekolah mana yang akan dituju anak mereka.

"DPRD juga mendorong dinas pendidikan berkomunikasi secara lebih baik dengan kemenag, karena wali murid sekarang lebih memilih MI atau MTS, dinilai lebih lengkap," terang Lely.

ADVERTISEMENT

Ia juga meminta pihak sekolah agar lebih proaktif dalam mencari murid terutama di Taman Kanak-kanak (TK) sekitarnya. Terutama dengan mengenalkan prestasi sekaligus program yang menarik bagi siswa dan orang tua siswa.

"Sejak tahun kemarin Komisi D meminta Dindik melakukan itu. Setiap sekolah harus ada yang diunggulkan. Baik dalam prestasi olahraga, kesenian dan lain-lain," kata Lely.

Sebelumnya, SDN 1 Ngrogung, Kecamatan Ngebel hanya mendapat satu siswa baru tahun ajaran 2022. Meski begitu, siswa tetap ditempatkan di kelas I. Siswa itu bernama Attaya Masita Widya Ningtyas (7). Meski sendirian di dalam kelas, dia tampak berani mengikuti pelajaran.

"Nggak apa-apa nggak ada teman. Sama bu guru," tutur Attaya kepada wartawan, Kamis (14/7) lalu.

Attaya terlihat belajar membaca dan menulis ditemani seorang guru kelas. Dia pun tampak santai meski tidak ada satu pun teman di satu ruangan. Saat jam istirahat pun Attaya tampak membaur dengan kakak kelasnya. Karena ia punya kakak kandung yang duduk di kelas 6 di SD yang sama.

"Kalau sendiri takut, tapi ada bu guru. Nggak apa-apa," terang Attaya.

Sementara, guru kelas Nur Setyowati menambahkan pihaknya memang baru menerima satu siswa. Pihak sekolah juga tetap berusaha mencari siswa lain dengan mendatangi wali murid.

"Kendala kami pertama jumlah penduduk di Dukuh Ngrogung ini sedikit, anak usia sekolah pun cuma 4 anak. Yang mau sekolah disini cuma 1 anak, yang lain mencari sekolah yang siswanya banyak. Apalagi ada 3 SD: SDN 1, 2, dan 3 Ngrogung," pungkas Nur.




(dpe/dte)


Hide Ads