Lautan jemaah membanjiri kawasan Alun-alun dan Masjid Jami Gresik untuk menghadiri haul Habib Abu Bakar Assegaf yang ke-67, Sabtu (16/7). Mereka datang dari berbagai daerah. Lantas, sebenarnya sosok Habib Abu Bakar Assegaf?
Habib Muhammad Assegaf, salah satu yang mewarisi keturunan menjelaskan, Habib Abu Bakar Assegaf merupakan pimpinan para wali di dunia pada masa itu. Sehingga, Habib Abu Bakar mendapat julukan Al Qutb atau pimpinan para wali.
"Beliau orang yang salih, alim, walim bahkan pimpinan wali sedunia. Bukan se-Indonesia lagi, ini di dunia," jelas Habib Muhammad kepada detikJatim, Minggu (17/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para wali itu, lanjut Habib Muhammad, memiliki struktur organisasi. Ia mengibaratkan struktur tersebut memiliki wakil, menteri, hingga kepala daerah. Semasa hidupnya, Habib Abu Bakar Assegaf merupakan pemimpin wali sedunia.
"Jadi kewalian itu ada Al Qutb, Al-'Ibad, Az-Zuhad, Al-Afrad dan ada banyak lagi. Ibaratnya, Habib Abu Bakar ini presidennya para wali se-dunia pada masa itu," imbuh pemimpin Pondok Pesantren Ar Roudloh
Habib Muhammad menjelaskan, Habib Abu Bakar Assegaf merupakan salah satu ulama yang lahir di kawasan Besuki, Jawa Timur pada 1869. Habib Abu Bakar Assegaf lalu dikirim oleh ibunya ke tanah leluhurnya di Sewun Tarim, Yaman Selatan.
![]() |
Sepulangnya dari sana, Habib Abu Bakar Assegaf menuju kota kelahirannya. Di sana dia melakukan aktivitas dakwah sekitar 3 tahun.
Setelah itu, pada usia 20 tahun, dia hijrah ke Gresik. Dikutip dari buku '17 Habaib Berpengaruh di Indonesia' karya Abdul Qadir Umar Mauladdawilah, pada usia itu dia mendapatkan panggilan spiritual untuk melakukan aktivitas menyepi. Saat itu dia berhenti menghentikan aktivitas duniawi dan hanya fokus beribadah hingga 15 tahun lamanya.
Kemudian, dia membuka Majelis Ta'lim di rumahnya, di Gresik. Kedalaman dan kejernihan hati yang dimilikinya telah melahirkan banyak murid-murid yang memiliki kedudukan tinggi di masyarakat. Pada tahun 1957, Habib Abu Bakar Assegaf wafat dan dimakamkan di Gresik.
"Beliau wafat pada tanggal 17 Dzulhijah. Meski sudah puluhan tahun, beliau masih memberi banyak manfaat bagi warga sekitar Gresik. UMKM hidup, tukang parkir banyak rezeki, penjual ramai, fakir miskin yang mengemis pun mendapat berkah dari haul ini," tutur Habib Muhammad.
Habib Muhammad Assegaf melanjutkan, wajar jika kemudian haul Habib Abu Bakar Assegaf dipenuhi lautan jemaah. Mengingat kebesaran nama dan luasnya ilmu agama yang diajarkan.
"Kenapa dikenang dan haul ini begitu ramai? Ini untuk kita pelajari sejarah hidupnya, agar kita bisa meniru apa yang menjadi tapak tilas mereka, itu tujuan haul," tukasnya.
(hil/dte)