Jumat (15/7/2022) sekitar pukul 19.00 WIB, ada yang berbeda di pelataran DBL Arena Surabaya. Banyak muda-mudi yang berkumpul dan bercengkerama. Kebanyakan dari mereka mengenakan kaus dan celana berwarna hitam.
Ketika bergeser ke muka DBL Arena, suasana semakin riuh. Terpampang jelas poster bertuliskan Isyana Sarasvati LEXICONCERT. Penonton berbondong-bondong memasuki stadion bola basket tersebut.
Satu jam berselang, tribun dan lapangan basket itu sudah penuh dengan penonton. Live on Tour Isyana Sarasvati pun dimulai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isyana tampil dengan kostum hitam putih. Sementara rambutnya diberi warna hitam dan merah.
Di lagu pertama, penyanyi kelahiran Bandung itu langsung menyuguhkan musik bernuansa gothic metal. Ia memadukan suara seriosa dengan tebalnya distorsi gitar dan gebukan drum yang rapat dan menghantam.
Pada bagian-bagian tertentu, Isyana menunjukkan kepiawaiannya memainkan piano dengan nada-nada klasik. Sehingga nuansa gothic makin terasa, mengiringi cerita gelap yang ditulis Isyana.
Di lagu kedua, Isyana mengajak penonton bernyanyi bersama. Ia memilih lagu dengan tempo yang lebih kalem dan cenderung ngepop. Meski begitu, penyanyi berusia 29 tahun itu tetap memberikan kejutan dengan lengkingan suara tingginya.
"Surabaya mau lagi," kata Isyana menawarkan suara tingginya.
"Surabaya piye kabare? Selamat datang di LEXICONCERT Surabaya," imbuhnya
Konser ini merupakan bagian dari tur album Lexicon. Album tersebut dirilis pada 2019 dengan lagu utama 'Untuk Hati yang Terluka'.
Sehingga lagu ketiga juga diambil dari album Lexicon. Judulnya Pendekar Cahaya.
Sebelum menyanyikan lagu tersebut, Isyana bercerita. Menurutnya, lagu tersebut dibuat sebagai apresiasi atas kisah cintanya.
Lagu tersebut tidak bisa dilepaskan dari Rayhan Maditra Indrayanto yang kini telah menjadi suaminya. Bagi Isyana, Rayhan adalah pendekar cahaya. Mereka dekat sejak 2007 dan menikah pada 2020.
![]() |
Berikutnya, Isyana menyanyikan tembang berjudul Lagu Malam Hari. Menurutnya, itu merupakan buah kontemplasi di malam hari, saat ia mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu akan terjadi.
"Lagu ini paling cocok dibawakan di Surabaya," ujarnya.
Dalam konser tersebut, Isyana diiringi teman-teman dari The Tuttis. Selain itu, ia juga mengajak Arash Buana sebagai bintang tamu. Bersama Arash, Isyana menyanyikan 3 lagu.
Isyana lalu melanjutkan konser dengan kembali mengambil lagu dari album Lexicon. Lagu yang dipilih yakni Biarkan Aku Tertidur.
Layar elektronik di panggung kemudian menayangkan video perjalanan hidup Isyana. Mulai dari ia kecil hingga pembuatan video clip lagu Il Sogno.
Dalam cuplikan video clip tersebut tampak wajah sangar Stevi Item, gitaris band death metal Deadsquad. Ternyata itu kode untuk menampilkan band tersebut.
Sebagai bintang tamu, Deadsquad menampilkan dua lagu. Salah satunya lagu Il Sogno bersama Isyana.
Sesaat sebelum menyanyikan lagu tersebut, Isyana memberi kejutan pada penonton. Ia tiba-tiba masuk lewat pintu penonton, dan naik Reog. Reog tersebut kemudian membelah penonton di depan panggung, mengembalikan Isyana ke stage.
![]() |
Bersama Deadsquad, Il Sogno diramu menjadi gothic metal yang makin nendang. Suara seriosa bercampur dengan nada-nada klasik, lirik gelap dan dan distorsi gitar yang lebih garang.
Konser tersebut dibuka dan ditutup dengan penampilan Isyana yang menyuguhkan musik bernuansa gothic metal. Cocok dengan Surabaya yang kerap disebut-sebut sebagai barometer musik rock atau musik keras.
Meski bintang-bintang rock Surabaya sudah banyak yang meredup, namun penikmat musik rock di Kota Pahlawan tetap bergairah.
Simak Video "Video: Nuansa Pink-Hijau di Cover 'Indonesia Jaya' Raisa-Vidi Aldiano"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/sun)