Penjelasan Pakar Kimia ITS soal Ice Smoke Bikin Bocah Ponorogo Terbakar

Penjelasan Pakar Kimia ITS soal Ice Smoke Bikin Bocah Ponorogo Terbakar

Esti Widiana - detikJatim
Rabu, 13 Jul 2022 20:29 WIB
Bocah korban jajan ice smoke yang tiba-tiba mengeluarkan api di Ponorogo
Bocah Ponorogo yang terbakar usai santap Ice Smoke. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

AH, bocah berusia 5 tahun warga Desa Bajang, Kecamatan Balong, Ponorogo mengalami luka bakar 30%. Penyebabnya, jajanan ice smoke atau 'Es Smok' hasil olahan nitrogen cair tiba-tiba mengeluarkan api.

Kepala Departemen Kimia Institut Tekonologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Fredy Kurniawan menjelaskan bahwa nitrogen cair hingga mengeluarkan api itu tidak tepat.

Ia menegaskan, Nitrogen yang memiliki rumus kimia N2 tidak dapat mengeluarkan api. Sesuai rumusnya, yakni N2, angka dua itu menandakan subscript alias tidak dapat mengeluarkan api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"N2 pada temperatur kamar bentuknya gas. Dinaikkan tekanannya jadi cair. N2 ini sangat dingin di bawah titik beku air," kata Prof Fredy saat dihubungi detikJatim, Rabu (13/7/2022).

Menurutnya, ketika zat ini ada di suhu yang sangat dingin sentuhan organ manusia secara langsung tidak diperbolehkan.

ADVERTISEMENT

Sebab, meski nitrogen tidak mengeluarkan api tapi zat itu mampu mengakibatkan cold burns (terbakar karena suhu sangat dingin). Kemungkinan, ujarnya, cold burn itu yang diasosiasikan dengan api oleh orang tua AH.

"Bekas terbakar pada temperatur yang dingin. (Sama dengan bekas terbakar dengan api) kulit seperti melepuh," ujarnya.

Sutrisno (46), ayah korban AH menceritakan kronologi yang menimpa putra kesayangannya. Selasa (12/7) sore kemarin di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, dia bersama anaknya hendak melihat pertunjukan Reog.

Di lokasi itulah ada sejumlah penjual jajanan. Salah satunya yang bernama Es Smok.

Karena jajanan itu mengeluarkan asap, anaknya penasaran dan minta dibelikan. Awalnya tampak normal, penjual mengambil jajanan dan diberikan nitrogen cair. Satu porsi harganya Rp 20 ribu.

"Langsung tak belikan. Baru lepas dari tangan penjualnya, dibawa anak saya, tiba-tiba keluar api langsung membakar anak saya," tutur Sutrisno kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).

Padahal, kata Sutrisno, dia tidak merokok karena memang bukan perokok. Ia sendiri tidak begitu memperhatikan, apakah pada saat itu di dekat anaknya ada yang sedang merokok atau tidak.

"Kejadiannya cepat sekali. Langsung membakar anak saya. Saya juga spontan mematikan api pakai tangan saya. Tangan saya ikut terbakar," kata Sutrisno.

Setelah kejadian itu Sutrisno langsung melepas kaos anaknya yang sudah terbakar kemudian melarikannya ke puskesmas terdekat. Oleh puskesmas dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lengkap.

"Jajanannya semacam jajanan yang diberi nitrogen cair. Baru dipegang anak saya satu menit langsung terbakar. Tidak tahu sumber api dari mana," kata Sutrisno.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads