Bocah berusia 5 tahun berinisial AH, warga Desa Bajang, Kecamatan Balong, Ponorogo mengalami luka bakar 30%. Penyebabnya, jajan ice smoke atau 'Es Smok' yang dicampur nitrogen cair tiba-tiba mengeluarkan api.
Penggunaan nitrogen cair dalam pengolahan makanan, terutama es krim sudah cukup lama dilakukan. Belakangan, makanan selain es krim, baik permen maupun makanan ringan atau snack yang diolah dengan nitrogen cair cukup pupuler.
Catatan detikJatim, pada 2018 lalu makanan bola permen diolah dengan nitrogen cair populer dikenal dengan nama Dragon's Breath. Bola permen yang beku karena dituang nitrogen cair itu menghasilkan asap tebal saat dikulum sehingga tampak seperti naga yang sedang menyemburkan api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia, penamaan makanan yang diolah dengan nitrogen cair itu cukup beragam tergantung bahan makanannya. Dari makanan ringan seperti Chiki, permen, atau es krim.
Selain Dragon's Breath di Indonesia ada yang menamai Magic Snack karena sensasi asapnya seperti kabut. Ada juga yang menamai Chiki Kebul, mengacu pada bahan dasarnya yakni dari snack jenis Chiki.
Ada juga yang menyebutnya ice smoke atau smoke ice, hingga ada pedagang yang memilih nama sendiri menjadi 'Es Smok' di Ponorogo. Makanan sejenis ini sangat disukai oleh anak-anak karena tampilannya menarik.
Bahan dasar makanan itu baik permen maupun snack kerap dipilih yang berwarna-warni dengan asap yang mengepul seperti asap es kering. Hal itulah yang membuatnya dilirik konsumen. Tak hanya anak-anak, remaja juga orang dewasa juga dibuat penasaran dengan sensasinya.
![]() |
Meski relatif aman untuk dikonsumsi, sejumlah kasus telah membuat lembaga kesehatan di Amerika menyatakan bahwa makanan ini bisa menimbulkan bahaya. Seperti yang terjadi pada 2018 lalu di Amerika Serikat.
Saat itu seorang ibu di Florida bernama Racheal McKenny menceritakan pengalaman yang terjadi pada puteranya bernama Jhonny melalui akun facebook. Ia ceritakan bagaimana puteranya membeli permen itu di sebuah mal, kemudian pada 10 menit saat perjalanan pulang Jhonny menderita asma ringan dan sesekali batuk.
"Sekitar 20 menit, batuk tak kunjung reda, dia terus terbatuk hingga kesulitan bernapas," tulisnya.
Mereka sempat sulit mencari rumah sakit terdekat, akhirnya Racheal dan suaminya membawa Jhony ke dinas pemadam kebakaran di dekatnya untuk meminta pertolongan dari tim medis.
Tim medis tersebut langsung melakukan pertolongan dengan albuterol dan IV sebelum akhirnya mereka membawa Jhonny ke rumah sakit setempat.
Jhonny sempat dirawat di rumah sakit dan kembali ke rumah pada hari berikutnya. Racheal mengaku tak terpikir permen itu bisa mengakibatkan efek seperti yang dialami puteranya.
Sempat Dilarang di Es. Baca di halaman selanjutnya.
Atas kejadian itu, seperti dilansir detikFood mengutip Fox News pada 2 September 2018 lalu, Food and Drug Administration (FDA/badan pengawas obat dan makanan AS) melarang keras konsumsi permen itu.
Sebabnya, tidak hanya laporan dari Racheal, FDA menyebutkan bahwa mereka juga menemukan sejumlah kasus yang membahayakan akibat konsumsi makanan bertajuk Dragon's Breath itu.
"FDA menemukan beberapa kasus, seperti cidera yang mengancam jiwa, kerusakan pada kulit dan organ internal. Ada juga yang kesulitan bernapas setelah menghirup uap yang dikeluarkan nitrogen cair," ujar FDA dalam sebuah pernyataan pada Kamis 30 Agustus 2018.
Menurut FDA, meskipun nitrogen cair tidak beracun, tetapi apabila tidak sengaja tertelan bisa sangat berbahaya karena suhu yang sangat rendah.
![]() |
"Menghirup uap yang dikeluarkan makanan atau minuman yang ditambahkan nitrogen cair bisa menyebabkan kesulitan bernapas, terutama para penderita asma," demikian penjelasan FDA.
Meski begitu, apa yang terjadi terhadap AH di Ponorogo adalah kasus yang berbeda. Bocah 5 tahun itu bahkan belum sempat memakan makanan Es Smok itu. Ia tersambar api yang tiba-tiba muncul begitu penjual menyerahkan semangkuk makanan ringan itu kepadanya.
Peristiwa itu terjadi Selasa (12/7) sore kemarin saat AH bersama ayahnya Sutrisno (46) hendak melihat Reog di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis. Di lokasi itulah ada penjual jajanan Es Smok.
Karena jajanan itu mengeluarkan asap, AH pun penasaran dan minta kepada ayahnya untuk dibelikan. Awalnya tampak normal, penjual mengambil jajanan itu lalu diberi nitrogen cair. Seporsi harganya Rp 20 ribu.
"Langsung tak belikan, baru lepas dari tangan penjualnya dibawa anak saya tiba-tiba keluar api langsung membakar anak saya," tutur Sutrisno kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).
Padahal, lanjut Sutrisno, dia tidak merokok karena memang bukan perokok. Sementara didekat anak, dia pun tidak begitu memperhatikan ada yang merokok atau tidak.
"Kejadian cepat sekali, langsung membakar anak saya. Saya juga spontan mematikan api pakai tangan saya. Tangan saya terbakar," terang Sutrisno.
Pria itu langsung melepas kaos anaknya yang sudah terbakar dan langsung melarikannya ke puskesmas terdekat. Oleh puskesmas dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lengkap.
"Jajanannya semacam jajanan terus diberi nitrogen cair, baru dipegang anak saya satu menit langsung terbakar, tidak tahu sumber api darimana," tandas Sutrisno.