Polisi bergerak cepat mencari pedagang jajan Ice Smoke yang menyebabkan bocah 5 tahun mengalami luka bakar. Pihaknya segera melakukan mediasi kedua belah pihak, antara keluarga korban dan pedagang.
"Hasilnya diselesaikan secara kekeluargaan," kata Kanit Resmob Polres Ponorogo Ipda Guling Sunaka kepada detikJatim, Rabu (13/7/2022).
Guling mengatakan, insiden yang menimpa AH (5) bocah warga Desa Bajang, Kecamatan Balong saat membeli jajanan Ice Smoke di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis Selasa (12/7) sore kemarin jadi perhatian khusus. Sebabnya, jajanan viral itu memang membahayakan tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nitrogen cair, kan, berbahaya. Jika kena kulit dan tubuh (atau) tertelan dapat merusak jaringan," papar Guling.
Menurutnya, pihak penjual harus lebih waspada saat berjualan jajanan seperti itu. Sebab, nitrogen cair berbahaya jika terkena kulit secara langsung.
"Kemarin pihak penjual siap bertanggung jawab membayar biaya rumah sakit sampai korban sembuh," terang Guling.
Sebelumnya, seorang bocah 5 tahun, AH warga Desa Bajang, Kecamatan Balong menderita luka bakar di sekujur tubuhnya. Usai membeli jajanan Ice Smoke saat melihat pertunjukan Reog di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis.
Ayah korban, Sutrisno (46) menceritakan kronologi peristiwa itu. Selasa sore itu dia bersama anaknya ingin melihat Reog. Saat menuju lokasi Reog ada penjual jajanan. Salah satunya ice smoke.
Lantaran jajanan itu mengeluarkan asap, anaknya pun penasaran dan minta dibelikan. Awalnya tampak normal, penjual mengambil jajanan dan diberikan nitrogen cair. Satu porsi harganya Rp 20 ribu.
"Langsung tak belikan, baru lepas dari tangan penjualnya dibawa anak saya tiba-tiba keluar api langsung membakar anak saya," tutur Sutrisno kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).
Saat ini korban menderita luka bakar 30 persen dan dirawat di RSU Muslimat Ponorogo. Korban mengalami luka bakar pada sebagian wajah, pipi kanan dan kiri, mulut, leher, bagian dada, lengan kiri serta 2 jari di tangan kiri.
"Waktu datang, kondisi pasien sadar penuh, menangis karena kesakitan," terang Siti.
Menurutnya, saat ini kondisi pasien dalam keadaan stabil dan sudah mulai mau makan dan minum meski sedikit. Pasien pun sudah ditangani dokter spesialis bedah untuk mendapatkan perawatan.
"Diagnosis dari UGD, combustion grade (luka bakar) 2, sebesar 30 persen. Tindakan selanjutnya apakah operasi atau tidak menunggu dari dokter spesialis bedah," tukas Siti.
(dpe/dte)












































