Pusvetma saat ini tengah memproduksi vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Pada akhir Agustus 2022 mendatang, sebanyak 200 ribu dosis vaksin PMK akan selesai diproduksi.
"Vaksin PMK isolat lokal Pusvetma diharapkan akan bisa digunakan untuk vaksinasi setelah proses produksi pada akhir bulan Agustus sesuai dengan target. Untuk batch pertama sekitar 200 ribu dosis," kata Kepala Pusvetma Edy Budi Susila kepada detikJatim, Rabu (13/7/2022).
Edy membeberkan saat ini proses pembuatan vaksin PMK di Pusvetma Surabaya masuk dalam tahap optimasi dan upstream kultur virus menggunakan teknologi kultur jaringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy mengungkapkan Pusvetma menargetkan bisa memproduksi hingga 1 juta dosis vaksin PMK. Produksi ini ditargetkan terpenuhi sampai akhir tahun 2022.
"Target produksi 1 juta dosis sampai dengan akhir Desember 2022," imbuhnya.
Di Jatim sendiri, menjadi salah satu provinsi dengan kasus PMK terbanyak di Indonesia. Data dari Dinas Peternakan Jatim per Selasa (12/7), kasus PMK di Jatim sebanyak 150.665.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 37.360 ekor hewan ternak sudah dinyatakan sembuh dari PMK. Lalu sebanyak 871 hewan ternak mati akibat PMK. Ada sebanyak 1.105 hewan ternak yang dipotong paksa karena terpapar PMK.
Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak mengungkapkan komitmen Pemprov Jatim men-support vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) buatan Pusvetma.
Emil menegaskan akan terus mendukung dan mendorong agar bisa segera digunakan serta dimanfaatkan oleh para peternak guna memutus rantai penyebaran virus PMK.
"Kita akan memberikan dukungan penuh kepada Pusvetma. Dalam proses uji sampling akan difasilitasi oleh Pemprov Jatim semaksimal mungkin. Insyallah Bulan Agustus akan mulai diterapkan secara terbatas," kata Emil.
(abq/iwd)