Pemerintah akan menjadikan vaksinasi booster sebagai syarat wajib untuk beraktivitas di ruang publik. Seperti untuk masuk mal.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur, Sutandi Purnomosidi yakin, tidak akan ada dampak secara langsung ke jumlah pengunjung mal.
"Saya kira tidak akan berdampak besar, karena kalau di Jatim, khususnya Surabaya ya, masyarakat yang sudah vaksin booster ini sudah banyak. Jadi ya kita tidak masalah dengan kebijakan tersebut," kata Sutandi kepada detikJatim, Sabtu (9/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutandi menyatakan, seluruh mal di Jatim siap dengan kebijakan itu. Menurutnya, seluruh pekerja di mal rata-rata juga sudah mendapat vaksin booster.
Dirinya membeberkan, hal yang ditakuti pengusaha mal justru potensi naiknya level PPKM di kabupaten/kota. Hal itu bisa berpengaruh dengan jam operasional mal.
"Justru kami khawatir dengan PPKM, kalau kasus terus naik, otomatis PPKM ini kan bisa naik levelnya. Kalau booster saya yakin, kesadaran masyarakat di Jatim khususnya Surabaya sudah tinggi. Dan mayoritas yang masuk mal saat ini sebenarnya sudah booster," terangnya.
Direktur Marketing Pakuwon Group ini menyebut, saat ini okupansi pengunjung mal sudah berkisar di angka 80 persen. Angka ini disebut sudah sama seperti sebelum pandemi COVID-19.
"Sudah normal sebelum pandemi, bahkan kalau di Pakuwon ya malah 90 persen lebih. Kita mendukung kalau booster, dan tentunya angka COVID-19 terkendali supaya PPKM tetap level 1," katanya.
Ia menambahkan, mal juga siap menyediakan tempat untuk mendukung percepatan vaksin booster. "Di Royal Plaza, Pakuwon Trade Center setiap hari masih ada vaksin," pungkasnya.
(sun/sun)