Kesan Tradisi Toron Bagi Warga Madura

Kesan Tradisi Toron Bagi Warga Madura

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 09 Jul 2022 22:17 WIB
Warga Madura perantauan mulai melakukan tradisi Toron
Warga Madura perantauan mulai melakukan tradisi toron/(Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Masyarakat Madura mulai melakukan tradisi Toron sejak Jumat (8/7). Yakni tradisi mudik seperti mudik lebaran yang kerap dilakukan para perantau menjelang Hari Raya Idul Adha setiap tahunnya.

'Toron' dalam bahasa Madura memiliki arti turun. Bagi warga Madura yang merantau ke luar daerah, Idul Adha adalah saat turun untuk pulang ke kampung halaman.

Pantauan detikJatim di Jembatan Suramadu, pengendara motor maupun mobil mengalami peningkatan volume meski tak seramai beberapa tahun sebelumnya, apalagi dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu lintas menuju Madura melalui Jembatan Nasional Suramadu didominasi pengendara roda 2 dari arah Surabaya. Tiba di kawasan Suramadu sisi Bangkalan, para pemotor itu tampak beristirahat sejenak.

Salah satu pengendara asal Sumenep bernama Muchlis mengaku selalu melakukan toron ketika Idul Adha tiba. Ia mengaku selalu mudik 2 kali dalam setahun, saat Idul Fitri dan Idul Adha.

ADVERTISEMENT

"Saya aslinya Sumenep, ini sepeda motoran sama temen saya. Merantau dari Sidoarjo," kata pria berusia 26 tahun itu, Sabtu (9/7/2022).

Hal senada disampaikan Chusnul Khasanah. Ibu rumah tangga asal Tanahmerah, Bangkalan itu juga selalu mudik bersama suami dan buah hatinya ketika Idul Adha tiba.

"Setiap tahun selalu ikut (toron), nanti di kampung ikut belehan (sembelihan) terus makan bareng keluarga besar," ujarnya.

Menurutnya, suasana toron berbeda dengan Idul Fitri. Ia mengaku, pada Idul Adha ini justru lebih semarak.

"Karena menu-menunya makanan lebih banyak pilihannya, keluarga juga dateng semua," tuturnya

Kanit 8 SAT PJR Ditlantas Polda Jatim AKP Farida Aryani menilai jumlah pemudik toron di Suramadu kali ini masih terbilang lumrah.

"Biasa saja. Aman" kata Farida saat dikonfirmasi detikJatim.

Meski begitu, ia mengaku pihaknya tetap melakukan antisipasi wabah PMK di Suramadu dan sekitarnya. Karena itu personelnya dikerahkan untuk mengecek alur distribusi hewan kurban, baik sapi mau pun kambing yang akan disalurkan.

"Iya, kami patroli setiap hari dan pengecekan," ujarnya




(dpe/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads