Pemerintah Kota Malang melakukan normalisasi air sebagai upaya mitigasi banjir. Salah satunya di Jalan Candi Bajang Ratu, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan pengerukan saluran air ini merupakan bagian dari langkah jangka pendek untuk mencegah banjir. Selama ini, kawasan Candi Bajang Ratu memang rawan banjir.
"Dalam kurun waktu tertentu kita harus memiliki konsep yang komprehensif, yaitu tidak hanya membersihkan saluran tapi juga membangun tempat-tempat penampungan seperti bozem. Pada saatnya kita mempunyai jaringan drainase yang terintegrasi dengan baik untuk langkah jangka panjangnya," kata Sofyan Edi Jarwoko kepada wartawan, Jumat (8/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sofyan Edi mengungkapkan, upaya pencegahan banjir ini membutuhkan pemahaman dari seluruh pihak yang ada di Kota Malang dan harus dilakukan secara step by step demi mewujudkan Kota Malang yang bebas banjir.
"Merawat Kota Malang ini perlu dilakukan oleh semua masyarakat. Maka dari itu, gerakan bersih-bersih perlu dilakukan dan tumbuh di lingkungan yang paling kecil di masing-masing wilayah," ungkapnya.
"Jika tindakan seperti membuang sampah di sungai atau saluran air masih dilakukan oleh masyarakat, tentunya proses penyelesaian masalah banjir di Kota Malang menjadi semakin lama dan tidak pasti penyelesaiannya," sambungnya.
Plt Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi menambahkan, normalisasi saluran air ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan dalam rangka mitigasi risiko banjir dan genangan yang kerap terjadi saat musim hujan.
Menurut Diah, pengerukan di wilayah Kelurahan Purwantoro ini merupakan kegiatan normalisasi saluran air keempat yang sudah dilakukan Pemkot Malang. Ke depannya, lanjut Diah, masih banyak titik lokasi yang akan dilakukan pengerukan sebagai upaya normalisasi saluran air.
"Harapannya kami bisa melakukan proses pengerukan seperti ini setiap dua minggu sekali. Saat ini kami terkendala dengan ketersediaan alat berat yang bisa digunakan. Sehingga baru bisa melakukannya kurang lebih setiap satu bulan sekali," tegasnya.
Selain normalisasi saluran air, Pemkot Malang juga melakukan upaya lain demi mencegah terjadinya banjir dan genangan air. Yaitu dengan menciptakan sodetan, membangun danau buatan (bozem), dan juga membangun master plan untuk saluran air di Kota Malang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat, ada 18 titik yang selama ini selalu menjadi langganan banjir saat musim hujan. Di antaranya di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Kedawung, Letjen Sutoyo, dan Sawojajar.
(dte/dte)