Ratusan mahasiswa dan karyawan STIKES Bina Sehat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Mojokerto berunjuk rasa di halaman kampus. Massa menuntut dualisme kepemimpinan di yayasan yang menaungi kampus tersebut segera diakhiri.
Menggunakan pengeras suara, perwakilan massa berorasi di halaman kampus. Sedangkan ratusan mahasiswa dan karyawan kampus membentangkan sejumlah spanduk dan banner berisi aspirasi di lokasi yang sama.
Isi dan spanduk itu antara lain 'Persatuan Perawat Mojokerto menolak pemimpin yang pernah digerebek di kos-kosan', 'Jika tidak terpilih Musda VIII jangan mengubah AD YKWP PNI', 'Kembalikan aset organisasi DPD PPNI Kab Mojokerto', 'Kembalikan YKWP PNI ke Organisasi PPNI Kab Mojokerto', serta 'Kami keluarga besar karyawan dan mahasiswa menolak HM Hartadi dengan segala intervensinya'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Yusri mengatakan massa mahasiswa menuntut konflik dualisme kepemimpinan Yayasan Kesejahtareaan Warga Perawatan Perawat Nasional Indonesia (YKWP PNI) Mojokerto segera diakhiri. YKWP PNI merupakan yayasan yang menaungi STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto.
Menurut Yusri, dualisme kepemimpinan di YKWP PNI terjadi pasca Musyarawarah Daerah (Musda) VIII DPD PPNI Mojokerto pada Februari 2022. Berdasarkan hasil musda tersebut, Mas'ud Susanto terpilih menjadi Ketua DPD PPNI Kabupaten Mojokerto periode 2022-2027.
![]() |
Mas'ud kini juga menjabat Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto. Seperti kepengurusan sebelumnya, seharusnya Mas'ud pula yang berhak menjabat Ketua Pembina YKWP PNI Mojokerto periode 2022-2027 menggantikan Hartadi.
Namun, Hartadi nampaknya belum rela kursinya digeser Mas'ud. Pria yang juga menjabat Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto ini mengklaim tetap sebagai Ketua Pembina YKWP PNI Mojokerto periode 2022-2027.
"Kami menunut bagaimana penyelesaiannya, baik jalur hukum atau kekeluargaan, silakan. Kami tidak menuntut salah satu harus menang. Mahasiswa berharap masalah ini tidak berkepanjangan," kata Yusri kepada wartawan di lokasi unjuk rasa, Rabu (6/7/2022).
Yusri menjelaskan saat ini DPD PPNI Mojokerto maupun para karyawan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto menolak kepemimpinan Hartadi di YKWP PNI. Karena pemimpin yang baru, baik untuk organisasi perawat maupun yayasan sudah dipilih melalui jalur yang semestinya. Yaitu Musda VIII PPNI Mojokerto Februari lalu.
"Pemimpin yang baru sudah dipilih secara demokratis, yaitu Mas'ud. Kenapa Hartadi tidak mengakui kekalahan dan hasil musda?," jelasnya.
Dualisme kepemimpinan di YKWP PNI Mojokerto, lanjut Yusri, tentu saja berdampak kepada para mahasiswa. Menurutnya, sejak perebutan kekuasaan itu terjadi, para mahasiswa merasa terlantar. Fasilitas pendidikan yang diterima para mahasiswa juga dinilai kurang mumpuni.
"Kegiatan organisasi-organisasi mahasiswa tidak pernah jalan, selalu ditentang kegiatan kami, sistem keuangan kami juga. Kami tidak tahu siapa yang akan memimpin," tandasnya.
Demonstrasi diakhiri dengan penandatanganan banner dan spanduk oleh seluruh civitas STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto. Penandatanganan tersebut wujud penolakan mereka terhadap kepemimpinan Hartadi di YKWP PNI Mojokerto.
(iwd/iwd)