Kunjungan Wapres ke Mojokerto Diwarnai Demo Warga Tuntut Setop Galian C

Kunjungan Wapres ke Mojokerto Diwarnai Demo Warga Tuntut Setop Galian C

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 03 Jun 2022 13:36 WIB
Demo tambang galian C Mojokerto
Tambang galian C di Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Sejumlah warga berunjuk rasa di galian C Dusun Seketi, Desa Jatidukuh, Gondang, Mojokerto. Dalam aksinya, mereka juga menyampaikan aspirasi kepada Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin yang hari ini tengah ada kunjungan kerja di Bumi Majapahit.

Unjuk rasa ini dilakukan sekitar 12 warga Dusun Seketi di jalan masuk ke galian C yang terletak di kampung mereka. Aksi ini digelar mulai pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB. Berdasarkan video yang diterima detikJatim, massa yang terdiri dari sejumlah pria dan emak-emak membentangkan poster berisi aspirasi mereka.

Aksi demonstrasi ini mereka gelar saat galian C tersebut tidak beroperasi. Tampak sebagian emak-emak berunjuk rasa dengan mengajak anak-anak. Aksi demo ini digelar meski wapres tak ada jadwal kunjungan ke desat tersebut. Warga hanya ingin memanfaatkan momen kunjungan wapres ke Mojokerto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poster yang mereka bentangkan antara lain berisi "Pak Wapres Tolong Kami, Perhatikan Kerusakan Lingkungan di Bumi Majapahit", "Bupati Tolong Lindungi Kelestarian Alam Mojokerto", "Pak Wapres Tolong Hukum Berat Perusak Lingkungan", "Pak Kapolri Tolong Tangkap Predator Galian C Ilegal".

"Mumpung ini ada Pak Wapres kami menyampaikan aspirasi. Harapan kami ke Pak Wapres agar menghentikan segera predator-predator perusak lingkungan. Karena sudah beberapa kali demo tidak ada tanggapan dari pemerintah," kata Koordinator Aksi Warga, Sumartik saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (3/6/2022).

ADVERTISEMENT

Sumartik menjelaskan, unjuk rasa warga Dusun Seketi berlangsung sekitar 30 menit saja. Menurutnya, massa meminta pemerintah segera menutup tambang pasir dan batu (sirtu) tersebut. Karena, beroperasinya galian C ini memberi dampak terhadap lingkungan sekitar.

"Tuntutan warga segera ditutup karena dampak-dampaknya bagi masyarakat Dusun Seketi. Masyarakat hanya dikasih kompensasi Rp 100 ribu. Penggalian kedalaman tidak sesuai izin, penggalian lebih dari 20 meter. Kalau di izinnya paling tidak 15 meter. Ada yang keluar dari titik koordinat. Saluran irigasi terputus, pengairan pertanian airnya keruh," jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Gondang AKP Saiful Isro menuturkan, galian C yang didemo warga Dusun Seketi tersebut sudah mengantongi izin sejak 2018 sampai 2023. Luas lahan tambang sirtu itu mencapai 23 hektare. Menurutnya, galian C ini milik Widi Sulton, warga Sidoarjo. Sedangkan Lukman, warga Desa Jatidukuh sebagai operatornya.

"Masalah kedalaman penggalian saya kurang paham. Terkait koordinatnya, hari Kamis kemarin sudah kami mediasi di Balai Desa, bersama pak camat, saya, dan dari polres bagian tambang. Dari Polres Mojokerto menyampaikan penggalian sudah sesuai koordinatnya," tegasnya.

Saiful menampik terjadi kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang sirtu tersebut. Menurutnya, saluran irigasi masih berfungsi normal. Sumber air bersih masyarakat setempat juga tidak terganggu.

"Memang air irigasi persawahan ada sedikit keruh. Saya rasa tidak masalah untuk irigasi persawahan. Di sini masyarakat hanya menanam jagung dan tebu yang tidak butuh air banyak. Padi ditanam hanya saat musim hujan. Kalau sumber air bersih masih aman, tidak terganggu," tandasnya.

Siang ini, Wapres KH Ma'ruf Amin akan menghadiri acara sarasehan Pergunu di Institut KH Abdul Chalim, Desa Bendunganjati, Pacet, Mojokerto. Selain itu, Kiai Ma'ruf juga akan menyerahkan bantuan untuk program santripreneur.




(hil/iwd)


Hide Ads