Sudah Hampir 1.000 Sapi Asal NTB Masuk Jawa Lewat Banyuwangi

Sudah Hampir 1.000 Sapi Asal NTB Masuk Jawa Lewat Banyuwangi

Ardian Fanani - detikJatim
Minggu, 03 Jul 2022 00:05 WIB
Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi jadi lintasan pengiriman sapi dari NTB
Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi yang jadi lintasan sapi dari NTB. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Banyuwangi menjadi perlintasan hewan kurban dari NTB dan NTT. Hampir 1.000 sapi dikirim via Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Pengetatan dilakukan di pelabuhan bongkar muat paling ujung di Timur Pulau Jawa ini.

Total ada 994 ekor sapi yang dikirim menjelang Idul Adha. Hewan kurban itu bakal dikirim ke sejumlah daerah di Jawa.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi Letkol Marinir Benyamin Ginting mengatakan pengiriman sudah berlangsung sejak tiga pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah mencapai 994 ekor. Setelah dilakukan bongkar muat dan pemeriksaan ketat, ratusan sapi itu selanjutnya dikirim ke wilayah Jabodetabek," kata dia, Sabtu (2/7/2022).

Dalam setiap pengiriman itu ia sebutkan jumlahnya beragam. Mulai dari 100 ekor lebih hingga kisaran 300 ekor. Saat ini sudah masuk pengiriman keempat.

ADVERTISEMENT

Di tengah merebaknya wabah penyakit mulut kuku (PMK), ada prosedur pengiriman ternak yang harus dipatuhi. Sapi yang dikirim harus dipastikan sehat dan tertera label dari karantina setempat.

Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi jadi lintasan pengiriman sapi dari NTBPelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi jadi lintasan pengiriman sapi dari NTB. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)

Selain itu jumlah yang dikirim harus sesuai berita acara yang ada. Jika lebih satu ekor saja, maka kelebihannya bisa dikategorikan ilegal.

Tak hanya itu, surat-surat kapal dan jumlah anggota pengawal sapi yang ikut juga harus dilengkapi administrasi yang telah ditentukan. Jika semua sudah dipastikan sesuai SOP barulah bongkar muat kapal bisa dilakukan.

"Jika tak sesuai SOP maka ratusan sapi itu tidak bisa dikirim ke daerah tujuan," katanya.

Benyamin memastikan sapi yang dikirim dari NTB itu telah dilakukan pemeriksaan dokumen dan dipastikan sehat.

"Bahkan ketika tiba di Banyuwangi dan akan dikirim ke Jabodetabek masih dilakukan pemeriksaan ulang dan dilakukan penyemprotan. Sehingga kondisi sapi itu dipastikan sehat," jelasnya.

Benyamin menambahkan, jumlah sapi yang dikirim dari NTB diprediksi akan terus bertambah. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, puncak pengiriman ternak biasanya terjadi pada H-5 Idul Adha.

"Saat ini masih H-9, biasanya puncak pengiriman terjadi H-5. Sehingga diprediksi pengiriman masih akan terus berlangsung," tandasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads