Detik-detik Viral Laga Silat Jember Vs Surabaya Berakhir Ricuh-Meja Dirusak

Detik-detik Viral Laga Silat Jember Vs Surabaya Berakhir Ricuh-Meja Dirusak

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 01 Jul 2022 10:29 WIB
Laga silat Porprov Jatim ricuh
Laga silat di Porprov Jatim ricuh/Foto: Tangkapan layar
Lumajang -

Pertandingan cabang olahraga silat pada Porprov Jatim ke VII yang digelar di Lumajang berakhir ricuh. Dalam video, terlihat sejumlah penonton dan ofisial tim tersulut emosi hingga merusak meja juri. Video kericuhan ini viral di media sosial dan aplikasi perpesanan.

Kericuhan ini terjadi antara tim silat Kabupaten Jember saat melawan tim dari Surabaya di GOR Wirabakti, Lumajang. Diketahui, pertandingan ini berlangsung pada Rabu (29/6) malam.

Wakil Ketua II Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur, Yoyok Setiawan membeberkan detik-detik kericuhan tersebut. Kericuhan itu terjadi saat pertandingan semifinal pencak silat Kelas A Putra Poprov Jatim 2022 antara Kota Surabaya melawan Kabupaten Jember.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pada babak kedua akhir, terjadi serang bela antara Jember dan Surabaya, agak clean gitu loh atlet Jember itu sambil merangkul dan dia memukul, bahkan lintasannya dari atas. Pukulan yang ketiga kena di bawah tenggorokan, itu tidak boleh di tenggorokan," kata Yoyok kepada detikJatim, Kamis (30/6/2022).

Pasca-insiden tersebut, lanjut Yoyok, atlet pencak silat Surabaya terkapar dan mendapat bantuan medis. Setelah itu, medis memasang alat bantu pernafasan ke atlet.

ADVERTISEMENT

"Jadi atlet Jember itu lintasannya salah karena dari atas (memukul). Setelah itu dia jatuh, sudut merah Jember dihukum teguran pertama dari wasit. Akhirnya dipanggil dokter untuk menangani atlet Surabaya. Nah untuk meyakinkan penonton yang mulai ramai, wasit meminta lima juri untuk menjelaskan," jelasnya.

"Hasilnya kelima juri menyatakan pelanggaran karena atlet Jember memegang dan memukul. Kemudian atlet Jember itu harus ditegur. Setelah ditegur, wasit menunggu keterangan medis soal kondisi atlet Surabaya, kebetulan ada dokter yang stand by. Setelah diperiksa, dokter menyatakan tidak fit dan tidak bisa melanjutkan pertandingan akhirnya diinfus oksigen," sambungnya.

Yoyok mengatakan Jember dinyatakan kalah. Namun, penonton yang mayoritas mendukung Jember ngamuk dan merangsek ke dalam gelanggang.

"Setelah dinyatakan Jember kalah, langsung rame penonton, itu ngawur penonton, protes caranya gak gitu. Mereka turun ke gelanggang dan berteriak mencari dokter dan lainnya, nah dokter kita amankan dan atlet pesilat kan butuh mendapat pertolongan," terangnya.

Berita lengkapnya simak di halaman selanjutnya!

"Akhirnya dokter membawa pesilat ke UGD RSUD untuk mendampingi karena menulis surat persetujuan di tempat gak bisa karena massa kayak gitu. Akhirnya dokter ikut merujuk," lanjutnya.

Yoyok menambahkan, penonton ngamuk di gelanggang hampir 30 menit. Dampak amukan itu, sejumlah meja, kursi dirusak oleh suporter Jember.

"Akhirnya kita pendekatan ke Ketua Ipsi Jember, pelatih Jember, hampir 30 menit akhirnya mereka pulang malam itu. Hasilnya Jember didiskualifikasi, Surabaya menang diskualifikasi," tandasnya.

Pertandingan ini berlangsung antara atlet silat Jember, Puji Santoso melawan atlet silat Surabaya, Septyan Dwi Iksan. Dalam pertandingan itu, atlet Jember dianggap melakukan pelanggaran dengan memukul bagian dada atlet Surabaya hingga mengalami cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Sang atlet Jember menggunakan seragam silat berwarna hitam dengan tali pinggang merah. Sementara atlet Surabaya mengenakan baju silat serupa dengan tali pinggang berwarna biru.

"Kami selaku manajer menganggap itu pelanggaran biasa karena bukan memukul di daerah terlarang seperti kepala. Sebetulnya atlet kami merasa dirugikan karena menang poin saat pertandingan. Tapi kami menerima hasil pertandingan kemarin," ujar manajer tim silat Jember, Bejo Sukadmad kepada detikJatim, Kamis (30/6/2022).

Video yang viral itu berisi rekaman pertandingan antara kedua atlet. Dalam video, tampak atlet Jember melakukan pukulan ke lawan. Pukulan ini dilakukan secara berulang ke arah dada hingga leher atlet Surabaya.

Akibatnya, atlet Surabaya tersebut ambruk dan harus mendapat pertolongan medis. Bahkan, terlihat dalam video, sejumlah petugas medis membawa alat bantu pernafasan dan oksigen.

Kericuhan dalam arena pun tak terhindarkan. Sejumlah penonton hingga ofisial tim Jember merasa tak terima hingga mengucapkan kalimat umpatan. Mereka pun turun ke arena laga hingga puncaknya merusak meja tim juri.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads