Kronologi Pertandingan Silat Jember vs Surabaya yang Berakhir Ricuh

Kronologi Pertandingan Silat Jember vs Surabaya yang Berakhir Ricuh

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 30 Jun 2022 19:45 WIB
Laga silat Porprov Jatim ricuh
Pertandingan silat yang berakhir ricuh (Foto: Tangkapan layar)
Lumajang -

Pertandingan pencak silat di Porprov Jatim VII 2022 yang digelar di Lumajang berakhir ricuh. Ricuhnya video pertandingan ini viral di media sosial dan aplikasi perpesanan.

Wakil Ketua II Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur, Yoyok Setiawan membeberkan kronologi kericuhan tersebut. Kericuhan itu terjadi saat pertandingan semifinal pencak silat Kelas A Putra Poprov Jatim 2022 antara Kota Surabaya melawan Kabupaten Jember pada Rabu (29/6) malam di Lumajang.

"Jadi pada babak kedua akhir, terjadi serang bela antara Jember dan Surabaya, agak clean gitu loh atlet Jember itu sambil merangkul dan dia memukul, bahkan lintasannya dari atas. Pukulan yang ketiga kena di bawah tenggorokan, itu tidak boleh di tenggorokan," kata Yoyok kepada detikJatim, Kamis (30/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasca insiden tersebut, lanjut Yoyok, atlet pencak silat Surabaya terkapar dan mendapat bantuan medis. Setelah itu, medis memasang alat bantu pernafasan ke atlet.

"Jadi atlet Jember itu lintasannya salah karena dari atas (memukul). Setelah itu dia jatuh, sudut merah Jember dihukum teguran pertama dari wasit. Akhirnya dipanggil dokter untuk menangani atlet Surabaya. Nah untuk meyakinkan penonton yang mulai ramai, wasit meminta lima juri untuk menjelaskan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Hasilnya kelima juri menyatakan pelanggaran karena atlet Jember memegang dan memukul. Kemudian atlet Jember itu harus ditegur. Setelah ditegur, wasit menunggu keterangan medis soal kondisi atlet Surabaya, kebetulan ada dokter yang stand by. Setelah diperiksa, dokter menyatakan tidak fit dan tidak bisa melanjutkan pertandingan akhirnya diinfus oksigen," sambungnya.

Pasca insiden itu, Yoyok mengatakan Jember dinyatakan kalah. Namun, penonton yang mayoritas mendukung Jember ngamuk dan merangsek ke dalam gelanggang.

"Setelah dinyatakan Jember kalah, langsung rame penonton, itu ngawur penonton, protes caranya gak gitu. Mereka turun ke gelanggang dan berteriak mencari dokter dan lainnya, nah dokter kita amankan dan atlet pesilat kan butuh mendapat pertolongan," terangnya.

"Akhirnya dokter membawa pesilat ke UGD RSUD untuk mendampingi karena menulis surat persetujuan di tempat gak bisa karena massa kayak gitu. Akhirnya dokter ikut merujuk," lanjutnya.

Yoyok menambahkan, penonton ngamuk di gelanggang hampir 30 menit. Dampak amukan itu, sejumlah meja, kursi dirusak oleh suporter Jember.

"Akhirnya kita pendekatan ke Ketua Ipsi Jember, pelatih Jember, hampir 30 menit akhirnya mereka pulang malam itu. Hasilnya Jember didiskualifikasi, Surabaya menang diskualifikasi," tandasnya.




(iwd/iwd)


Hide Ads