Jalan Duduksampeyan Gresik Macet Parah, Catat Jalur Alternatifnya

Jalan Duduksampeyan Gresik Macet Parah, Catat Jalur Alternatifnya

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Rabu, 29 Jun 2022 17:26 WIB
Kemacetan di Jalan Duduksampeyan Gresik
Kemacetan di Jalan Duduksampeyan Gresik imbas pengecoran jalan (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Pengerjaan jalan di wilayah Duduksampeyan, Gresik menyebabkan kemacetan mengular hingga 7 kilometer. Para sopir truk mengaku terjebak kemacetan hingga 2 jam. Polisi pun membuat rekayasa lalu lintas agar kendaraan roda dua dan roda empat tak ikut terjebak kemacetan.

"Kalau rekayasa kita, dari Bunder itu kami arahkan lewat jalur selatan yaitu lewat Cerme. Itu hanya untuk kendaraan roda 4 kecil dan roda 2," kata Kabag Ops Sat Lantas Polres Gresik Iptu Ali Fauzi saat dikonfirmasi, Rabu (29/6/2022).

Ali menjelaskan kendaraan kecil dari Gresik bisa menuju Lamongan dengan melintasi Kecamatan Benjeng, Balongpanggang hingga melewati Kecamatan Mantup, Lamongan. Namun, jalur tersebut memang lebih jauh 23 km dibanding jarak dari Bunder ke Lamongan jika melintas lewat Jalan Duduksampeyan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau hitungan kita, dari Bunder ke Lamongan itu lewat Kecamatan Benjeng, Balongpanggang hingga Mantup itu sekitar 55 kilometer. Sedangkan jika melewati Jalan Duduksampeyan, hanya menempuh sekitar 28 kilometer. Memang tambahannya separuh," jelas Ali.

Meski lebih jauh, lanjut Ali, pihaknya menyarankan pengendara kendaraan kecil melintas di jalur selatan apabila dari arah Bunder menuju Duduksampeyan. Hal ini untuk menghindari kepadatan atau kemacetan yang terjadi selama 2 sampai 3 jam. Sebab, jika melintas jalur selatan, pengendara akan memakan waktu hanya 1,5 hingga 2 jam untuk sampai di Lamongan.

ADVERTISEMENT

"Kalau Bunder ke Lamongan itu sekitar 30 menit kalau nggak ada macet. Sedangkan jika melintas jalur selatan sekitar 1,5 jam hingga 2 jam paling lama. Nah, saya sudah sarankan, apabila macetnya dari Bunder menuju Duduksampeyan itu macet total hingga 2 sampai 3 jam, mending lewat jalur selatan. Tapi jika masih di bawah 2 jam, ya monggo lewat Duduksampeyan atau jalur selatan juga boleh," papar Ali.

"Kalau kendaraan besar, bisa lewat jalur pantura. Tapi memang jalurnya naik turun," lanjut Ali.

Mengenai titik kemacetan yang terjadi di perempatan Duduksampeyan, Ali tak membantah jika perempatan tersebut memang menjadi sumber kemacetan. Apalagi, banyak kendaraan yang dari arah Lamongan yang berbelok kanan menuju Pasar Duduksampean atau Kecamatan Cerme.

"Ya memang, di sana itu dari dulu menjadi sumber kemacetan. Kemarin sudah teratasi jika kendaraan mau menuju ke Cerme, harus memutar balik dulu di depan Polsek Duduksampean. Tapi karena ada perbaikan, para pengendara dari arah Lamongan memang banyak yang langsung belok kanan. Apalagi kalau ada kereta api lewat, macetnya sampai jembatan itu," tambah Ali.

Sebelumnya, pantauan detikJatim di lapangan, kemacetan terjadi mulai Desa Grak, Duduksampeyan hingga Tugu Batas Wilayah Gresik-Lamongan. Baik dari arah Surabaya-Lamongan atau sebaliknya, para pengendara harus rela mengantre hingga 2 jam untuk keluar dari kemacetan tersebut.




(hil/iwd)


Hide Ads