.webp)
Rombongan Muhadi tiba di rumah keluarga di Desa Ngadisuko, Durenan, Trenggalek sekitar pukul 19.00 WIB. Ratusan warga tampak berjajar di pinggir jalan untuk menyaksikan kepulangan Muhadi.
Setelah dijemput dua anaknya dari Bandara Juanda Sidoarjo, Kakek yang telah 30 tahun terlantar di Sumatera Utara tersebut akhirnya bertemu dengan dua anak yang lain serta istrinya, Surti.
Surti tampak sedikit canggung saat berjumpa dengan Muhadi. Surti juga tampak lemas saat menyambut kedatangan suaminya.
 Kakek Muhadi bertemu dengan Surti, istrinya (Foto: Adhar Muttaqin/detikcom) |
Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera, mengatakan proses pemulangan Muhadi dilakukan secara estafet dengan difasilitasi oleh Polres Labuhanbatu dan Polres Trenggalek.
"Pak Haris Bhabinkamtibmas Polres Labuhanbatu yang menemukan Pak Muhadi mengantar dari Kualanamu, setelah sampai Bandara Juanda, Kasat Lantas dan Kasat Intel mengawal sampai ke sini," kata Dwiasi, Selasa (28/6/2022).
Untuk pulang ke Trenggalek, Muhadi dan Aiptu Haris harus menempuh perjalanan darat selama 13 jam hingga Bandara Kualanamu. Namun pihaknya bersyukur perjalanan dari Sumatera hingga kediamannya di Trenggalek berjalan dengan lancar.
"Alhamdulillah semua terlaksana, bisa mengantarkan Pak Muhadi kembali ke keluarganya," ujarnya.
Pihaknya berharap bersatunya anggota keluarga yang terpisah selama 30 tahun tersebut akan membawa kebahagiaan.
 Kakek Muhadi Foto: Adhar Muttaqin/detikcom |
Sementara itu anak kedua Muhadi, Alimuddin mengucap terima kasih untuk jajaran Polres Trenggalek, Polres Labuhanbatu dan Syahbudin yang telah mempertemukan keluarga dengan Muhadi.
"Saya terima kasih sekali untuk kepolisian di Sumut dan Trenggalek yang bisa mempertemukan antara anak dan bapak," kata Alimuddin.
Hal senada disampaikan Muhadi. Ia mengaku bahagia bisa berjumlah dengan seluruh anggota keluarganya.
"Senang sekali bisa ketemu anak-anak," ujarnya. (sun/iwd)
