Uji klinis fase 3 vaksin Merah Putih milik Universitas Airlangga (Unair) sudah diberi izin oleh BPOM RI. Sebanyak 4.005 relawan disiapkan untuk uji klinis fase 3 ini.
Untuk uji klinis fase 3, Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Merah Putih, Dr dr Dominicus Husada DTM&H MCTM(TP) SpA(K) mengatakan, mekanismenya tidak jauh berbeda dengan uji klinis fase 2.
"Jadi subjek (relawan) datang, setelah datanya sudah diverifikasi, mereka diberi jadwal kapan harus datang," kata dr Dominicus, Selasa (28/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, relawan bisa datang sesuai jadwal. Kemudian akan dilakukan pemeriksaan fisik kepada relawan, serta pemeriksaan laboratorium.
"Untuk pemeriksaan laboratoriumnya ini tidak sebannyak fase 1. Jika mereka lolos pada hari yang sama, injeksi pertama akan diberikan setelah kami mendapatkan persetujuan dari yang bersangkutan (relawan)," jelasnya.
Selanjutnya, relawan akan datang satu bulan lagi untuk injeksi kedua. Setelah itu, akan datang lagi satu bulan dari injeksi kedua untuk pengamatan.
"Dan seterusnya sampai 6 bulan. Secara sederhana lebih simpel dari fase 1 dan 2," ujarnya.
Seiring berjalannya uji klinis fase 3 ini, ia berharap uji klinis bisa segera selesai dalam waktu 6 bulan ke depan. Sehingga, bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia.
"Diharapkan seluruh penelitian (uji klinis 3) akan berlangsung selama sekitar 6 bulan. Untuk evaluasinya juga berbeda dengan fase 1, di mana relawan harus 10 kali datang. Untuk fase 3 ini mereka hanya sekitar 5 kali akan berkunjung untuk dievaluasi," tukasnya.
(dte/dte)