.webp)
Keluarga Kura-kura hidup nomaden dengan berkeliling Indonesia. Lantas, apakah anak-anaknya mengikuti sekolah formal?
Kepala Keluarga Kura-kura, Nusa Wibawa (45) menjawab pertanyaan itu. Menurutnya, kelima anaknya tidak ada yang sekolah formal.
Nusa menjelaskan, semua anaknya belajar secara otodidak. Mereka belajar daring dengan smartphone dipandu orang tuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, setiap hari Nusa dan sang istri, Binti Wibawa menyempatkan waktu untuk mendampingi anak-anaknya belajar dari YouTube dan Google. Mulai dari pelajaran matematika, bahasa, hingga ilmu sosial. Lima anak mereka yakni Laksmi, Saraswati, Gendis, Ana Purna, dan Tohlangkir.
"Lima anak itu kita didik di alam, belajar via YouTube dan Google. Ada yang sebagian belajar sendiri, dan sebagian kita dampingi," kata Nusa kepada detikJatim, Senin (27/6/2022).
Nusa ingin menerapkan ilmu alam atau kenaturalan kepada semua buah hatinya. Ia ingin kelima anaknya mendapat pengalaman dan pendidikan bagaimana menikmati hidup.
"Kegiatan sehari-hari ya hanya menikmati hidup. Apapun yang kita lakukan, baik di alam, kota, desa dan lain sebagainya. Jadi, nggak ada jadwal khusus atau rutin, intinya natural saja," imbuhnya.
Maka dari itu, Nusa juga bermimpi mengajak keluarganya berkeliling dunia. Dengan begitu, ia akan memberikan pengalaman dan ilmu pada anak-anak tentang alam serta kehidupan. Soal karakter, budaya dan cuaca yang berbeda.
"Saya punya cita-cita, ingin mengajak anak-anak dan istri keliling dunia. Intinya ya mengalir aja lah," tuturnya.
Petualangan Keluarga Kura-kura dimulai sejak 2018. Mereka sudah hidup nomaden di Bali dan Pulau Jawa. Jumat (24/6), mereka terlihat singgah di Taman Bungkul Surabaya.
Selanjutnya mereka akan ke Pulau Sulawesi. Kemudian pada Agustus mendatang, Keluarga Kura-kura akan menjelajah Pulau Sumatra.
Bagaimana mereka hidup nomaden?
Mereka hidup berkeliling atau berpindah-pindah dengan rumah mobil yang diberi nama Kura-kura. Nusa mengajak detikJatim melihat secara detail interior dan eksterior rumah mobil itu. Mobil itu merupakan Isuzu Elf 2012 dengan kapasitas mesin 2800cc.
Dilihat dari luar, bentuk dan warna mobil dengan pelat nomor DK 7019 JF itu sudah berubah total. Jauh berbeda dengan wujud aslinya. Pada sisi kanan dan kiri terdapat pintu dan jendela yang telah dimodifikasi.
Lalu pada sisi atas dan dalam, ada balutan fiber yang seyogyanya sebagai bahan dasar kapal. Untuk sisi dalam bercampur dengan pelat, lalu besi pada siku belakang sisi kanan dan kiri. Di dalam juga terdapat toilet kering berukuran 0,5 x 0,5 meter.
Nusa menjelaskan, merombak mobil tersebut membutuhkan waktu yang tak singkat. Juga menghabiskan biaya hingga ratusan juta Rupiah.
Simak Video "Video: Diduga 20 Tahun KDRT Istri, Suami di Surabaya Ditangkap Polisi"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/sun)
