Kasus dugaan pemerkosaan terhadap santri di Banyuwangi menjadi sorotan. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) bersama Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi akan melakukan evaluasi pondok pesantren.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Henik Setyorini menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemenag Banyuwangi untuk melakukan evaluasi. Untuk itu, pihaknya berencana memanggil para pimpinan ponpes se-Banyuwangi.
"Kami akan benar-benar evaluasi pondok-pondok itu. Termasuk kondisi anak-anaknya," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (25/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rencana pembahasan itu pihaknya juga mengusulkan asesmen bagi pengajar atau tenaga pendidik. Itu dilakukan untuk memastikan agar tenaga pengajar benar-benar memiliki integritas serta sehat secara mental dan spiritual.
"Kami arah konsolidasinya nanti juga kesana. Paling minggu depan kami lakukan pertemuan," tegasnya.
Kadinsos PPKB mengaku prihatin atas insiden kejahatan seksual yang menimpa 5 santriwati itu. Pasca beredar kabar dugaan pemerkosaan tersebut, dinas langsung turun untuk melakukan pendampingan.
Dinsos PPKB Banyuwangi saat ini telah memiliki beberapa program unggulan untuk menangani kasus perempuan dan anak. Lingkup penangannnya adalah masyarakat secara langsung dan sekolah.
Dalam program itu dirumuskan bagaimana perlindungan dan skema pengaduan yang tepat bagi anak ketika mengalami kejahatan seksual. Skema semacam itu belum dirumuskan bagi anak yang berada di lingkungan ponpes.
"Masih di lingkup sekolah, kami bekerja sama dengan kemenag dulu soal Madrasah ramah anak. Di Banyuwangi sudah ada 600-an. Terkait yang di pondok itu nanti yang coba kami rumuskan bersama," kata Henik.
Perbuatan pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Banyuwangi ini sungguh bejat. Bukannya mendidik santrinya dengan ilmu agama, ia justru mencabuli 6 santrinya. Kini, pria berinisial FZ tersebut telah dilaporkan ke polisi.
Laporan ini terkait dugaan pemerkosaan dan pencabulan santri di bawah umur. FZ merupakan pemilik sekaligus pimpinan salah satu ponpes di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Total ada 6 keluarga korban yang telah melaporkannya.
Laporan dilakukan di Mapolresta Banyuwangi beberapa minggu lalu. Tak hanya perempuan, korban pengasuh ponpes bejat ini juga ada laki-laki. Enam korban itu terdiri dari lima perempuan dan satu laki-laki. Seluruh korban merupakan anak di bawah umur.
(dpe/sun)