Korban ambrolnya perosotan Kenjeran Water Park asal Kalilom Surabaya, Ermila Syabrina Assyarqowi mengaku hanya bisa pasrah. Ia hanya terbaring lemas di atas tempat tidur pasien RS sembari memandangi informasi yang diterimanya melalui smartphone.
Ketika detikJatim menemui wanita yang akrab disapa Mila itu, ia menceritakan bagaimana kilas balik kejadian yang dialaminya. Ia mengaku takut dan trauma dengan kejadian yang menimpanya.
"Saya baru sekali masuk ke situ (Kenpark), eh ke situ sekali dapat 'rezeki' (jatuh)," kata Mila kepada detikJatim, Jumat (24/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mila menerangkan, meski telah mendapat musibah, namun ia merasa beruntung. Sebab, saat perosotan ambrol, kejadian ini tak sampai mengenai tulang ekornya. Saat itu, ia jatuh dari ketinggian sekitar 10 meter.
"Iku tibo lungguh, tapi alhamdulillah mboten sampek tulang ekor e kinging, langsung mboten sadar. Padahal adik kulo sempet nyoba pisan mboten nopo-nopo, trus ngajak mbak-mbake (Itu saya jatuh dengan posisi duduk, tapi alhamdulillah tidak mengenai tulang ekor saya, langsung tidak sadarkan diri. Padahal adik saya sempat mencoba perosotan sekali dan tidak kenapa-kenapa, lalu mengajak saya dan kakak saya)," ujarnya.
Menurutnya, kejadian yang dialaminya begitu cepat. Ia menyaksikan, sebelum kejadian, tak ada penjagaan di jalur masuk perosotan sisi bawah. Bahkan, ia mengaku sudah mendengar suara retakan sebelum kejadian itu berlangsung.
"Waktu kejadian gak onok (petugas) ning ngisor. Sakdurunge tibo, wes krungu suoro kretek, Mas. (Pas kejadian tidak ada petugas di bawah, sebelum jatuh sudah terdengar suara retakan atau patahan)," tuturnya.
Ia berharap, kejadian serupa tak terulang kembali. Bahkan, ia ingin segera pulih dan bisa beraktivitas normal lagi.
(hil/dte)