Putra kedua Buya Arrazy Hasyim meninggal akibat insiden senpi milik anggota Polri 'pengawal' sang buya yang tak sengaja meletup di Tuban. Lembaga Ribath Nouraniyah menyampaikan imbauan berkirim doa untuk almarhum dan meminta tidak terburu-buru menyampaikan informasi yang belum pasti.
Dipantau detikJatim dari situs resmi Ribath Nouraniyah, lembaga itu telah menyampaikan pengumuman kabar duka tentang meninggalnya putra kedua Buya Arrazy bernama Husyaim Shah Wali Arrazy di Tuban pada Rabu lalu. Atau tepat pada hari putra Buya Arrazy tertembak di rumah kakeknya di Desa Palang.
"Kami mengharapkan keikhlasan dan kesediaan para muhibbin untuk berkenan mengirimkan al fatihah dihadiahkan secara khusus untuk putra kedua beliau. Jika berkesempatan pula, dimohon kesediaannya juga melaksanakan sholat ghaib untuknya," demikian sebut situs resmi Ribat Nouraniyah dipantau Jumat (24/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya menyampaikan imbauan mengirim Al-Fatihah dan salat gaib, Ribath Nouraniyah juga menyampaikan imbauan agar tidak terburu-buru menyampaikan informasi yang belum bisa dipastikan terkait meninggalnya putra Buya Arrazy.
"Sebagai bentuk empati dan kepedulian kepada keluarga, dimohonkan juga untuk tidak terburu-buru menyampaikan informasi terkait hal ini yang belum bisa dipastikan. Hal ini untuk menjaga perasaan keluarga yang ditinggalkan," sebut situs resmi tersebut.
"Kita cukupkan dengan mendoakan, baik untuk almarhum maupun untuk keluarga yang ditinggalkan. Semoga bagi almarhum diterima disisi Allah dan untuk keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan serta kekuatan dan keikhlasan menghadapi cobaan tersebut."
Pantauan detikNews, karangan bunga ucapan belasungkawa dari Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor terlihat terpajang di depan kantor pusat Lembaga Ribath Nouraniyah milik Buya Arrazy Hasyim di Ciputat, Tangerang Selatan. Tidak ada karangan bunga lain hingga Kamis (23/6/2022) pukul 15.49 WIB.
Kondisi Pondok Pesantren Buya Arrazy Hasyim sore kemarin juga terlihat sepi. Tidak terlihat ada aktivitas pengajian. Hanya ada satu pria yang mengaku sebagai peserta pengajian berbaring di dalam pesantren. Dan tidak terlihat ada pelayat yang datang.
Sebelumnya, putra kedua Buya Arrazy Hasyim yang masih berusia 3 tahun tak sengaja tertembak senpi. Insiden itu terjadi di rumah mertua Buya Arrazy Hasyim di Desa Palang, Kecamatan Palang, Tuban pada Rabu siang (22/6) sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat itu petugas pemilik senpi yang disebut 'pengawal' Buya Arrazy Hasyim sedang salat di masjid dan meletakkan senpi miliknya di tempat yang menurut polisi sudah aman. Tidak disangka kakak balita 3 tahun yang menjadi korban itu mampu menjangkau senpi itu dan diduga mengutak-atik kunci senpi itu, sehingga terjadi lah insiden yang memilukan bagi keluarga Abuya Arrazy Hasyim itu.
Berdasarkan data yang dirangkum detikJatim dari berbagai sumber, Buya Arrazy Hasyim sendiri merupakan seorang ulama, mubalig, sekaligus pengasuh lembaga tasawuf Ribath Nouraniyah Hasyimiyah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Dia juga tercatat sebagai dosen Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, serta pengajar hadis dan akidah di Darus-Sunnah Ciputat. Sebelum itu, dia juga pernah menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2019).
(dpe/dte)