Profil Buya Arrazy Hasyim, Pengasuh Ribath Nouraniyah

Profil Buya Arrazy Hasyim, Pengasuh Ribath Nouraniyah

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 22 Jun 2022 22:37 WIB
Buya Arrazy Hasyim tengah menjadi pemberitaan setelah anaknya meninggal tertembak. Siapa Buya Arrazy?
Buya Arrazy Hasyim/Foto: Istimewa (dok.Instagram @arrazyhasyim)
Surabaya -

Buya Arrazy Hasyim tengah menjadi pemberitaan setelah anaknya meninggal tertembak. Siapa Buya Arrazy?

Dalam data yang dihimpun detikJatim, Buya Arrazy lahir di Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatra Barat pada 21 April 1986. Ia merupakan mubaligh dan pendiri sekaligus pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah.

Arrazy tamat SD pada 1998, di Payakumbuh. Lalu ia melanjutkan ke MTsN dan lulus pada 2001.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MAN 2/MAKN Payakumbuh sempat menjadi tempat Arrazy menimba ilmu. Namun pada 2002, ia pindah ke MAN 1 Model Bukittinggi dan tamat pada 2004.

Kemudian ia mengambil pendidikan ilmu hadis di pesantren mahasiswa Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences. Arrazy lulus pada 2008.

ADVERTISEMENT

Ia juga mengambil S1 Akidah dan Filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah. Arrazy lulus setahun kemudian.

Tak hanya itu, Arrazy juga menimba ilmu di pendidikan nonformal, yaitu di Dawrat al-Tathqif al-Shar'i li al-'Ulum al-Islamiyah. Pendidikan nonformal itu digelar Internationalize Zentrum Fur Islamiche Wissenschaften di Bogor. Ia belajar dari 2006 sampai 2008.

Setahun berselang, Arrazy mengambil S-2 Pengkajian Islam di UIN Syarif Hidayatullah dan lulus pada 2011. Seakan terus haus dengan ilmu, ia melanjutkan S-3 di jurusan dan universitas yang sama dan lulus pada 2017.

Arrazy menikah dengan Eli Ermawati MS pada 11 Juli 2010. Mereka dikaruniai tiga anak yaitu Hisyam Faqih Arrazy, Hushaim Shah Wali Arrazy dan Helena Nour Arrazy.

Sementara Ribath Nouraniyah merupakan lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Selain sebagai pengasuh Ribath Nouraniyah, ia juga menjadi Dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) Jakarta serta pengajar hadis dan akidah di Darus-Sunnah.

Di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia juga pernah menjadi dosen. Yakni pada periode 2012-2019.

Dalam kajiannya, Arrazy mempopulerkan konsep 'nama ruh'. Ia mengatakan, setiap orang memiliki nama ruh pemberian Allah.

Menurut Arrazy, seseorang dapat mengetahui nama ruhnya jika terkoneksi dengan al-ghauts, wali Allah keturunan Nabi Muhammad. Ia mengaku pernah bertemu dengan al-ghauts. Ia juga menyebut orang-orang di Ribath Nouraniyah memiliki koneksi dengan al-ghauts.

Juga ada kajian lain yang menimbulkan polemik. Arrazy menafsirkan hadis tanda-tanda hari kiamat tentang jumlah perempuan yang lebih banyak dari laki-laki. Ia mengatakan seorang lelaki halal menikahi 50 perempuan. Namun Arrazy sudah menarik kembali pernyataan tersebut dan mengaku keliru memahami hadis.

Sebelumnya diberitakan, putra kedua Buya Arrazy Hasyim meninggal. Balita 3 tahun itu tak sengaja tertembak senjata api di rumah mertuanya di Desa Palang, Kecamatan Palang, Tuban.

Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta mengatakan, sebelum insiden itu terjadi, senjata api milik petugas yang disebut-sebut pengawal Buya Arrazy itu sudah terkunci maksimal.

"Senpi itu sudah di-lock maksimal, sudah safety. Tapi namanya anak kecil rasa ingin tahunya besar," kata Gananta ketika dikonfirmasi detikJatim, Rabu (22/6/2022).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "2025 Wajib Melek Financial, Belajar di Sini! Gratis"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads