Dua ruangan kelas SD Negeri 3 Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, nyaris ambruk. Pihak sekolah terpaksa menyangga atap ruangan dengan batang bambu.
Sebenarnya mayoritas ruang kelas di sekolah tersebut kondisinya cukup memprihatinkan. Hingga tak layak menjadi tempat belajar mengajar. Namun, kondisi paling parah berada di dua kelas tersebut.
Batang bambu sebagai penyangga dipasang untuk menghindari atap ambruk dengan tiba-tiba. Dari dua ruangan itu, satu ruang kelas diperuntukkan bagi pelajar kelas 2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena khawatir ambruk, ruang itu tidak difungsikan lagi hingga ada perbaikan. Untuk proses belajar mengajar, pelajar kelas 2 dipindah ke ruang kelas I. Dan pelajar kelas I terpaksa dipindahkan ke musala sekolah.
Kepala Sekolah SD Negeri 3 Pandanlandung, Abdul Ghofur menjelaskan dengan kondisi bangunan seperti itu, saat hujan turun atap ruang kelas selalu bocor hingga air hujan menggenangi lantai ruangan.
"Kalau bocor air mengenangi ruang kelas. Dan ketika proses belajar mengajar akan dimulai, para siswa terpaksa harus membantu ngepel dulu," kata Ghofur kepada wartawan, Jumat (24/6/2022).
Meski segera membutuhkan perbaikan dengan cepat, namun hingga kini belum mendapatkan kepastian perbaikan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Pihaknya mengaku sejak tahun 2018 sudah mengajukan anggaran untuk pembenahan ruang kelas di sekolah yang dibangun sejak 1986 ini.
"2018 Sudah pernah mengajukan (Perbaikan ke Dinas Pendidikan). Tahun berikutnya ada tanggapan, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut lagi," tegasnya.
Untungnya, kata Ghofur, pada 2019 lalu pihak sekolah memperoleh dukungan dana hasil swadaya warga untuk perbaikan. Namun, dana yang terkumpul hanya bisa diperuntukkan memperbaiki satu ruang kelas saja.
Di tengah ketidakpastian itu, sekolah dengan jumlah siswa 117 ini memperoleh harapan agar kembali mengajukan rencana perbaikan atau pembangunan ruang kelas baru.
"Kita diminta oleh koordinator wilayah agar mengajukan kembali proposal pembangunan. Rinciannya ruang unit kegiatan siswa (UKS) dan perpusatakaan. Kami sudah mengajukan. Semoga benar-benar terealisasi," harap Ghofur.
(fat/fat)