.webp)
Fithrotun Nissa (18), gadis asal Sidoarjo yang baru lulus SMA akan berangkat Haji. Nissa tidak mendaftar haji sejak awal, namun Nissa menggantikan ayahnya, Mochamad Samar yang sudah meninggal pada Juli 2021.
Nissa berangkat haji bersama ibunya Siti Kurnia (55). Ia berangkat hari ini Selasa (21/6/2022) pada kloter 25 Embarkasi Surabaya. Nissa sempat terkejut saat akan menggantikan almarhum ayahnya untuk berangkat haji. Tetapi ia harus tetap menggantikan karena ia adaah anak satu-satunya.
"Menggantikan ayah. Kaget awalnya, mau gimana lagi, kan saya anak tunggal. Jadi mau gak mau harus menggantikan," kata Nissa kepada wartawan di Asrama Haji, Senin (20/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk persiapan, Nissa dan ibunya sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari. Ia juga selalu mengikuti yayasan untuk menyiapkan apa saja yang dibutuhkan dan diperlukan untuk haji.
Alumni SMAN Wonoayu, Sidoarjo ini menceritakan, pendaftaran haji dilakukan oleh orang tuanya pada April 2011. Kemudian, orang tuanya akan berangkat pada tahun 2020. Namun tertunda karena pandemi COVID-19.
Saat menanti-nanti keberangkatan, takdir berkata lain. Pada Juli 2021, ayahnya harus berpulang ke Tuhan dan akhirnya diwakilkan kepada Nissa sebagai anak tunggal.
"Tahun 2020 mau pergi haji ditunda karena ada Corona, sampai meninggal. Ditunda 2 tahun. Sudah lunas semua, tinggal berangkat saja terus ditunda. 2021 meninggal. Terus diwakilkan ke anak, satu-satunya anak," jelasnya.
Ia mengatakan, jika ayahnya meninggal dunia mendadak. Tanpa ada keluhan sakit dan tidak ada perawatan intensif.
"Meninggal mendadak, ga sakit apa-apa. Usianya 53," ujarnya.
Ibunya sendiri berprofesi sebagai PNS di Puskesmas Wonoayu. Sementara almarhum ayahnya seorang pegawai swasta. Saat haji, Nissa berdoa untuk orang tua, keluarga. Tak luput berdoa untuk diri sendiri agar bisa lolos masuk perguruan tinggi.
"Yang pasti buat ayah, ibu juga, buat saya sendiri biar bisa masuk ke perguruan tinggi. Kemarin sempat mau daftar terus ditunda jadi Agustus daftar, semoga masuk dan diterima," tutupnya.
(iwd/iwd)
