Peternak Sapi di Malang Juga Andalkan Dukun Atasi Wabah PMK

Peternak Sapi di Malang Juga Andalkan Dukun Atasi Wabah PMK

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 20 Jun 2022 13:33 WIB
Sapi perah di Malang terpapar PMK
Sapi perah di Malang terpapar PMK (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Berbagai upaya pengobatan dilakukan peternak sapi di Pujon, Malang agar terhindar dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Mulai dari medis hingga herbal telah dilakukan mereka.

Kepala Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul, Asnawi, mengatakan, sejumlah peternak yang kebingungan mengatasi PMK di bahkan sempat meminta bantuan dukun. Ini dilakukan demi sapi bisa sembuh.

"Peternak upayanya sudah semua. Ada tetangga dan teman yang ngasih saran dikasih jamu dan sampai-sampai kata-kata dari dukun dan dokter sudah dilakukan," kata Asnawi kepada detikJatim, Senin (19/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Asnawi, biasanya para dukung tersebut akan memberikan semacam doa-doa dan ramuan herbal. Tak hanya itu, para peternak juga ada yang disarankan membuat ritual seperti sematan hingga makanan tertentu.

"Ya kayak Doa, ramuan, kunir, temulawak, buat kembang mayang, katanya itu untuk penolak-nya. Ada juga yang sampek buat selametan, buat jenang abang dan nasi kuning," terang Asnawi.

ADVERTISEMENT

Asnawi menambahkan wabah PMK yang menyerang sapi di wilayahnya telah mengakibatkan penurunan perekonomian masyarakat sekitar. Sebab, sekitar 60 persen warga Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul beternak sapi perah.

"Yah dengan adanya PMK ini membuat perekonomian warga Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul turun. Apalagi warga yang tidak punya pekerjaan lain selain bergantung pada penghasilan sapi perah sangat terdampak," kata dia.

Ia berharap warga yang telah terdampak secara ekonomi akibat PMK bisa mendapat bantuan dari pemerintah daerah. Sehingga perekonomian terutama di wilayahnya bisa tetap stabil.

"Kalau menurut saya pribadi, ya keinginan ada bantuan dari pemkab, karena kondisi seperti ini banyak warga yang menjadi korban penyakit ini, karena sapi banyak yang menurun," tandas Asnawi.




(abq/fat)


Hide Ads