Nasib Tragis Ibu dan Anak Tewas Saat Kebakaran SPBU Mini Sidoarjo

Nasib Tragis Ibu dan Anak Tewas Saat Kebakaran SPBU Mini Sidoarjo

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 17 Jun 2022 08:15 WIB
SPBU mini terbakar di Sidoarjo
SPBU mini terbakar di Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Betapa kagetnya warga di Jalan Kolonel Sugiono, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo kala itu. Suara ledakan yang cukup kencang membangunkan sejumlah warga. Ledakan ini terjadi pukul 03.30 WIB saat warga tengah terlelap.

Ternyata, suara ledakan berasal dari SPBU mini di toko kelontong milik salah satu warga Sumenep, Sumayah (40). Diketahui, Sumayah baru enam bulan pindah ke kawasan ini. Setiap hari, ia berjualan di toko kelontong yang menyediakan SPBU mini hingga sembako. Toko ini buka selama 24 jam.

Ledakan ini menyebabkan munculnya api dari SPBU mini tersebut. Api dengan cepat membesar hingga Sumayah mengalami luka bakar di kaki dan tangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kondisi luka bakar di kaki dan tangannya, Sumayah berlari mencari pertolongan. Ia mendatangi rumah-rumah tetangganya sambil berteriak meminta tolong. Ia juga mengetuk kediaman tetangganya mencari bantuan.

Salah satu warga, Mahrus yang rumahnya berada di depan toko mengaku kaget saat tetangganya mengetok pintu sekitar pukul 03.30 WIB. Terdengar seorang laki-laki yang mengetok rumah dan berteriak meminta tolong.

ADVERTISEMENT

Saat membuka pintu, Mahrus kaget mengetahui sang tetangga dalam kondisi terluka bakar di kaki dan tangannya. Benar saja, api tengah melalap seisi toko dan rumah. Ia pun langsung bergegas menelepon PMK untuk meminta bantuan memadamkan api.

"Saya kaget lihat korban sudah mengalami luka bakar di tangan dan kaki mengetuk pintu minta tolong," ungkap Mahrus kepada detikJatim, Kamis (16/6/2022).

Salah satu warga sekitar, Yudi menyebutkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Ia mengaku mendengar ledakan keras yang berasal dari rumah sekaligus toko tersebut. Dengan cepat api melalap habis toko kelontong dan seisi bangunan tersebut.

"Saya mendengar ledakan dari SPBU mini itu. Api cepat membesar membakar semua isi toko kelontong itu. Toko kelontongnya ada di pinggir jalan. Buka 24 jam," ujar Yudi.

Sementara itu, warga lain, Luqman Budi yang rumahnya berada di depan toko kelontong mengaku juga kaget dan panik dengan kejadian ini. Saat itu, ia melihat korban mengalami luka bakar di tangan dan kakinya. Meski panik, ia pun berusaha menyelamatkan korban dan membantu memadamkan api.

Luqman pun membawa korban ke rumah sakit. Dengan kondisi seadanya, ia membonceng korban menuju RS Bunda Sidoarjo menggunakan sepeda motor.

"Saya bonceng naik motor saya bawa ke RS Bunda Sidoarjo dengan luka bakar kaki kanan dan tangan sebelah kiri," imbuhnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Waru Kompol Bunari mengatakan dugaan sementara kebakaran karena korsleting listrik. Ini dari pengakuan korban yang sudah bisa memberi keterangan meski masih dalam perawatan medis.

"Dari keterangan korban di rumah sakit Bunda, berawal dari meledaknya SPBU mini tersebut. Diduga karena korsleting listrik," kata Bunari, Kamis (16/6/2022).

Bunari mengatakan korsleting listrik itu diduga memercikan api dan menyambar motor yang letaknya tak jauh dari SPBU mini. Akibatnya api lantas membesar dan menyambar SPBU mini.

Akibat cepatnya api menjalar, dua orang anak dan istri korban selamat tak mampu menyelamatkan diri. Saat ditemukan, korban tewas terbakar di dalam kamar mandi.

"Dalam musibah itu anak dan istrinya ditemukan meninggal dunia di kamar mandi. Terlihat dari posisi korban di kamar mandi korban terbakar sekujur tubuhnya," jelas Bunari.

Bunari menjelaskan posisi kedua korban meninggal di dalam kamar mandi karena posisinya sudah terjebak. Sehingga mereka berupaya menyelamatkan diri ke dalam kamar mandi.

"Diduga tidak kuat menahan panas, sehingga seorang ibu dan anak perempuan itu sembunyi di kamar mandi. Karena pintu rumah ini hanya satu dari depan saja," tandas Bunari.

Sementara itu, Area Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalnus, Deden Mochmada Idhani memastikan SPBU mini yang terbakar bukan Pertashop.

"Jelas bukan (pertashop), sudah dicek oleh tim kami, bukan Pertashop," kata Deden kepada detikJatim, Kamis (16/6/2022).

Deden mengungkapkan Pertamina juga tidak mengetahui persis dari mana SPBU mini itu mendapat suplai BBM.

"Dari mana dapat bahan bakar, ya bisa tanya sama mereka, mereka pasti beli dari mana-mana. Dan karena tidak ada kerjasama, kita tidak tahu mereka beli dari mana," jelas Deden.

"Kalau mereka beli dari distributor, itu tanggung jawab antara mereka menurut saya, kami tidak tahu," sambungnya.

Deden menambahkan Pertamina juga tidak pernah mengeluarkan izin ke Pertamini. Pertamina hanya bekerja sama dengan Pertashop.

"Kalau soal izin juga kami tidak tahu, bisa tanya juga ke mereka," tandas Deden.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads