Kisah Haru Tukang Becak Naik Haji, Diyakinkan Istri Tapi Ditinggal Wafat

Kisah Haru Tukang Becak Naik Haji, Diyakinkan Istri Tapi Ditinggal Wafat

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 16 Jun 2022 17:57 WIB
Holili Tukang Becak asal Sampang yang akhirnya berangkat haji tahun ini
Tukang Becak Sampang Holili Addrae Sai berangkat ke Tanah Suci tanpa istri. (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Sampang -

Sejak 2011 silam, tekad Holili Addrae Sai (60) telah bulat. Waktu itu istrinya Busideh telah berhasil meyakinkan dirinya agar semua harta benda yang telah dikumpulkan bertahun-tahun lamanya dijual untuk mendaftar haji. Mereka pun mulai merajut mimpi berangkat bersama ke Tanah Suci.

Tekad bulat dan kegigihan tukang becak warga Jalan Permata, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan/Kabupaten Sampang itu terwujud. Ia dipanggil sebagai salah satu calon jemaah haji (CJH) asal Sampang yang akan berangkat ke Makkah pada 2022 ini. Tapi mimpinya telah sirna.

"Alhamdulillah ya Allah. Akhirnya bisa berangkat juga," ucap Holili lirih sebelum meninggalkan rumahnya, Kamis (16/6/2022). "Maunya saya sama istri berangkat bersama. Kami kumpulkan dari hasil kerja mengayuh becak untuk mendaftar haji 2011 lalu. Tapi Allah berkehendak lain. Istri saya meninggal duluan."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ya, Busideh telah lebih dulu pergi pada 2019 lalu. Padahal perempuan itulah yang telah berperan besar mendorong dirinya, serta dengan gigih terus meyakinkan Holili agar segera mendaftar haji di tengah kondisi perekonomian keluarga yang tidak menentu.

"Penghasilan narik becak per hari hanya Rp30 ribu-Rp50 ribu. Itu pun tidak menentu. Saya juga nyambi bekerja sebagai kuli ikan. Ya meski pun penghasilannya juga tidak seberapa. Tapi Istri saya itu lah yang rajin menabung, mengumpulkan, dan membelikan beberapa gram emas," katanya.

ADVERTISEMENT

Hingga pada 2011 itulah Busideh meminta Holili mengikhlaskan semua tabungan dan harta benda yang mereka punya untuk ditukar menjadi tiket menunaikan Rukun Islam ke-5. Holili mengakui, awalnya ia sempat ragu. Lagi-lagi sang istri yang kembali menguatkan tekad dan meyakinkan dirinya.

"(Waktu itu) saya dapat arisan. Kemudian istri mengajak, 'Ayo emas ini jual. Ayo daftar haji. Tidak mengapa, dengan niat siapa tahu Allah mengasihani dan Allah cukupkan'," kata Holili menirukan ucapan mendiang istrinya saat itu.

Seharusnya, tahun ini Holili dan Busideh bisa berangkat bersama. Tapi seperti yang Holili katakan, Tuhan telah menakdirkan hal berbeda. Meski istrinya telah tiada Holili menganggap tahun ini dirinya sedang berangkat ke Makkah bersama sang istri.

"Meski istri saya sudah meninggal, tapi niat saya tetap haji bersama istri. Mohon doa semoga dijadikan haji mabrur," katanya.

Uang tabungan haji istrinya hingga sekarang masih utuh. Harusnya, kuota haji istrinya bisa digantikan sang anak yang berangkat ke tanah suci dengan niat mengatasnamakan Busideh ibunya. Istilahnya haji badal. Sayangnya sang anak masih belum siap untuk berangkat haji tahun ini.

Sekadar informasi, rombongan calon jemaah haji di Sampang sebanyak 173 orang. Sebanyak 70 orang jemaah pria dan 97 jemaah wanita. Holili adalah bagian dari calon jemaah haji kloter ke-20 yang berangkat ke Embarkasi Surabaya Kamis 16 Juni 2022 pagi.

Untuk melepas keberangkatannya ke Tanah Suci keluarganya mengantar Holili dengan becak hingga titik pelepasan CJH di pendopo kabupaten sampang.




(dpe/dte)


Hide Ads