.webp)
Usaha tak akan mengingkari hasil. Pepatah itu pantas disematkan kepada Holili Addrae Sai (60), warga Jalan Permata, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan/Kabupaten Sampang. Meski hanya bekerja sebagai tukang becak, niatnya untuk menunaikan Rukun Islam ke-5 tak pernah surut.
Holili bertekad untuk menyisihkan hasil mengayuh becak selama belasan tahun. Walhasil, takdir telah menjemput Holili untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Ia telah terkonfirmasi sebagai calon jemaah haji Sampang pada 2022 ini.
"Alhamdulillah ya Allah akhirnya saya bisa berangkat juga," ucap lirih Holili dengan mata berkaca-kaca sebelum meninggalkan rumahnya, Kamis (16/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria itu mengaku mulai mendaftar sebagai calon jemaah haji pada 2011 silam bersama Busideh, istrinya. Namun, selama menunggu itu sang istri terlebih dahulu tutup usia pada 2019 lalu.
"Maunya saya sama istri berangkat bersama. Kami kumpulkan dari hasil kerja mengayuh becak untuk mendaftar haji 2011 lalu. Tapi Allah berkehendak lain. Istri saya meninggal duluan," kata Holili.
Ia menyampaikan, keberangkatannya ke Makkah-Madinah kali ini tak lepas dari peran besar almarhumah istrinya yang gigih untuk menunaikan haji. Almarhumah istrinya yang terus mengajak mendaftar dan menabung haji secara telaten di tengah kondisi ekonomi yang ala kadarnya.
"Penghasilan narik becak per hari hanya Rp30 ribu-Rp50 ribu. Itu pun tidak menentu. Untuk menambah penghasilan saya juga bekerja sebagai kuli ikan meski penghasilannya tidak seberapa. Tapi Istri saya itu lah yang rajin menabung, mengumpulkan, dan dibelikan beberapa gram emas," katanya.
 Holili Tukang Becak asal Sampang yang akhirnya berangkat haji tahun ini. (Foto: Kamaluddin/detikJatim) |
Bermodal keyakinan, pada 2011 lalu Busideh menjual semua barang berharga yang telah dikumpulkan untuk biaya pendaftaran haji. Mulanya sempat ragu, namun sang istri kembali menguatkan dan meyakinkan dirinya.
"Saya dapat arisan. Kemudian istri mengajak, 'Ayo emas ini jual. Ayo daftar haji. Tidak mengapa, dengan niat, siapa tahu Allah mengasihani dan Allah cukupkan'," kata Holili menirukan ucapan mendiang istrinya.
Uang tabungan haji istrinya hingga sekarang masih utuh. Harusnya, istrinya digantikan sang anak. Anaknya berangkat haji namun dengan niat atas nama Busideh. Istilahnya haji badal. Namun, sang anak masih belum siap untuk berangkat haji tahun ini.
"Meski istri saya sudah meninggal, tapi niat saya tetap haji bersama istri. Mohon doa semoga dijadikan haji mabrur," katanya.
Sekadar informasi, rombongan calon jemaah haji di Sampang sebanyak 173 orang. Sebanyak 70 orang jemaah pria dan 97 jemaah wanita.
Holili merupakan bagian dari calon jemaah haji kloter ke-20 yang berangkat ke Surabaya pada Kamis 16 Juni 2022 pagi. Keluarganya pun mengantar Holili dengan becak hingga titik pelepasan CJH di pendopo kabupaten sampang.
(dpe/dte)
