Warga Morokrembangan Surabaya Sudah Pasrah Hadapi Banjir Rob

Warga Morokrembangan Surabaya Sudah Pasrah Hadapi Banjir Rob

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 16 Jun 2022 14:48 WIB
Banjir rob di Morokrembangan Surabaya
Banjir rob di Morokrembangan Surabaya (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Puluhan tahun warga Kelurahan/Kecamatan Morokrembangan, Surabaya selalu dihantui banjir rob. Fenomena alam tahunan itu seolah sudah menjadi makanan warga di sana.

Seperti penuturan Setyo Budi, Ketua RT 2/RW 7. Menurutnya, masalah banjir rob yang melanda kampungnya sudah tidak ada solusinya. Dia dan keluarganya mau tidak mau harus bersahabat dengan rob. Sejak dia lahir, banjir rob sudah melanda kampungnya.

"Kalau hujan tambah nemen (parah), penampungan air di bozem (danau buatan) kalau dibuka, larinya (air rob) ya ke sini," kata pria berusia 54 tahun itu kepada detikJatim, Kamis (16/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu, di Asemrowo masih tambak, sekarang kan sudah ada rumah dan pabrik, itu sekitar tahun 1994, jadi pelariannya (air rob) nggak ada," Setyo melanjutkan.

Budi merasa, ia dan warga tak mampu melawan air rob yang kerap datang pada waktu tertentu. Seperti halnya fenomena full moon yang terjadi kali ini.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, bukan berarti tak ada upaya untuk menanggulangi. Ia menuturkan, warga dan pihak kelurahan, serta instansi terkait sudah bahu-membahu mengatasinya. Namun, hal tersebut dianggap sia-sia.

"Ya, sebenarnya nggak ada solusi, meski sungai dilebarkan tetap masuk. Rob ini kekuatan alam, kita bisa apa?," ujarnya.

Meski dinilai sempat surut, namun ketika kondisi rob parah, ia menyatakan bisa menanti hingga sepekan. Selama itu pula, warga hanya bisa pasrah dan terpaksa beraktivitas di tengah banjir.

"Kalau di tempat lain, ada yang surutnya sampai seminggu. Dulu bisa dipastikan (datangnya rob), kalau sekarang bisa sebulan 2x, biasanya sekitar Mei sampai Januari selalu ada rob. Tapi kalau sekarang sudah nggak bisa (Diprediksi)," tuturnya.

Budi mengungkapkan, ia dan warga juga kerap kucing-kucingan dengan air rob. Sebab, apabila tak bergegas mengantisipasi air dengan memberi pembatas papan atau malam pada pintu masuk, otomatis air akan masuk ke dalam rumah.

"Kalau pas air surut, cepet kok hilangnya. Tapi kalau pasang, ya kita mengurasnya menunggu pas surut," tutupnya.




(hil/dte)


Hide Ads