Vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai didistribusikan. Jatim dan Jateng sudah mendapat vaksin impor tersebut.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Peternakan, Dr Ir Nasrullah mengungkapkan, vaksin yang digunakan saat ini merupakan vaksin impor.
"Ini vaksin impor dari berbagai tempat, karena vaksin ini tidak semua punya. Vaksinnya sesuai strain-nya. Vaksin ini digunakan di seluruh Indonesia," kata Nasrullah di Pusvetma Surabaya, Selasa (14/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengungkapkan, vaksin impor darurat akan digunakan sampai Juli 2022. Sembari menunggu vaksin dari Pusvetma Surabaya selesai diproduksi.
"Untuk sementara darurat (vaksin impor) nanti sampai Juli sekitar 3 juta. Harapan kita nanti Agustus bisa nyambung dengan vaksin buatan Pusvetma," terangnya.
Nasrullah menyebut, seluruh wilayah di Indonesia yang terpapar wabah PMK akan dikirim vaksin darurat tersebut.
"Seluruh daerah akan didistribusikan, semua sama. Vaksin darurat kita mulai dilakukan di populasi terbesar di Jatim, Jateng. Hari ini mulai distribusi, besok teknikalnya. Hari ini sudah didistribusikan sekitar 10 ribu," terangnya.
Soal efektivitas vaksin, Nasrullah menyebut bisa 100 persen. "Vaksin ini bagus bisa 100 persen," terangnya.
Diketahui, dalam data Dinas Peternakan Jatim, ada 62.095 hewan ternak yang terpapar PMK. Dari jumlah itu, 231 hewan ternak mati. Kemudian 188 ekor dipotong paksa karena terpapar PMK.
Ada 8.551 hewan ternak yang sudah dinyatakan sembuh dari PMK. Sisanya yakni 53.125 hewan ternak masih menjalani perawatan.
(sun/sun)