Selain sarat muatan tebu, truk Mitsubishi nopol AG 9688 UW yang terguling di jalur arteri Jombang juga mengangkut 8 buruh tebang tebu. Para penumpang nekat naik di atas muatan tebu lantaran tidak ada angkutan untuk pulang.
Truk nahas ini dikemudikan Dafiq Afu'ad Khabibudin (36), warga Desa Klurahan, Ngronggot, Nganjuk. Saat kecelakaan terjadi, ia ditemani kernet, Juwari (39), warga Dusun Jeruk Kidul RT 03 RW 06, Desa Mabung, Baron, Nganjuk.
Selain mengangkut tebu, Dafiq mengakui juga mengangkut 8 penumpang. Para buruh tebang tebu yang semuanya warga Dusun Jeruk Kidul, Desa Mabung, Baron, Nganjuk itu duduk di atas muatan tebu bagian depan dan belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka menunggu angkutan pulang tidak ada, akhirnya ikut naik soalnya sudah sore," kata Dafiq kepada wartawan di lokasi kecelakaan, Selasa (14/6/2022).
Dafiq menjelaskan tebu yang ia angkut akan dikirim ke Pabrik Gula (PG) Lestari di Desa Ngrombot, Patianrowo, Nganjuk. Menurutnya, truk yang ia kemudikan terguling bukan karena kelebihan muatan.
"Kalau menurut saya muatannya standar. Jalannya itu miring sekali, jalannya kan miring, terus terbalik," jelasnya.
Truk semula melaju dari jalan kampung menuju ke jalan nasional Surabaya-Madiun. Untuk menuju ke arah Nganjuk, truk menanjak agar masuk ke jalan nasional, lalu belok ke kiri atau ke arah barat.
Truk terguling di bahu jalur arteri sekitar 5 meter dari pertemuan antara jalan kampung dengan jalan nasional. Tepatnya di Dusun Piyak, Desa Sembung, Perak, Jombang sekitar pukul 17.30 WIB. Muatan tebu dan para penumpang truk tercebur ke sungai di sebelah kiri jalan.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara Satlantas Polres Jombang, truk terguling akibat kelebihan muatan dan konstruksi jalan yang tidak layak. Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan 4 penumpang truk tewas, 4 lainnya luka ringan.
(iwd/iwd)